Keluar dari Zona Nyaman

Mencoba keluar dari zona nyaman. Itu kata-kata yang aku ingat dari status wa-ku kemarin. Aku harus ingat kata-kata itu. Aku tahu, hari ini hari libur. Seharusnya, hari ini aku bercengkerama dengan keluarga kecilku. Memanjakan anak dan istriku. Mungkin, mereka kecewa hari ini. Ah, sudahlah.. Aku buang jauh-jauh pikiran itu.

Kulangkahkan kakiku menuju kamar mandi. Langkah kakiku semakin mantap ketika aku memikirkan kata kunci “keluar dari zona nyaman”. Segera aku mandi, setelah itu kupakai baju hijau mint yang beberapa bulan lalu aku beli dari toko online. Aku ingat, Tuban terkenal dengan slogan Bumi Wali. Kucoba selaraskan bajuku dengan slogan itu.

Bersama kakakku aku berangkat ke Tuban. Kutekadkan hatiku untuk satu tujuan “keluar dari zona nyaman”. Dengan bersemangat, aku berangkat. Di pikiranku sudah terbayang bahwa aku akan berjumpa dengan orang-orang hebat. Hari ini adalah hari kedua aku ikut Pelatihan Sagusabu di SDN Kebonsari Tuban. Aku mantapkan hatiku, berharap mendapat ilmu dan inspirasi dari Bu Istiqomah, Editor Senior Media Guru. Tak terasa, aku sudah menaiki anak tangga. Tapak demi tapak aku langkahkan kakiku. Seperti yang aku pikirkan, Bu Mutmainah menyambutku dengan senyuman dan absensi di mejanya. Di ruangan sengaja aku pilih tempat yang nyaman buatku. Kupilih tempat yang nyaman walau aku bertekad “keluar dari zona nyaman”. Karena zona nyaman yang aku maksud jelas berbeda. Aku mencoba keluar dari kenyamananku selama ini. Guru yang nyaman dengan aktivitasnya mengajar. Hari ini aku bertekad keluar dari zona itu. Aku bertekad untuk melangkah lebih jauh. Menciptakan sebuah karya. Karya buku yang sangat aku idam-idamkan. Aku yakin aku bisa. Bismillah…