Berbakti Pada Orang Tua

#TantanganGurusiana Hari ke-36

Mencari ilham untuk tantangan gurusiana, iseng ku tekan aplikasi twitter di android. Tiba-tiba mataku cepat membaca  obrolan dua twit. Twit pertama berasal dari gadis muda yang cantik.  Ia menulis “ jika kewajiban orang tua ke anak adalah membesarkan, mendidik dan membiayai anak, lalu kewajiban anak ke orang tua apa?” Aku mengernyitkan dahi. Kira-kira apa ya latar belakang si nona manis ini bertanya, apakah benar-benar tidak tahu dan sangat ingin tahu.

Aku lebih agak kaget ketika ku baca twit kedua dari seorang pemuda. Ia menjawab pertanyaan si nona manis dengan kalimat yang singkat, padat dan membuat aku geleng-geleng kepala, reflek beristigfar. Beberapa orang bahkan mengecamnya tapi ada juga tuh yang mendukungnya..

“Ga ada kewajiban .. anak ga minta dilahirkan,” tulis si pemuda.

“Kudoakan semoga dirimu segera punya anak,”  ku ketik di kolom komentarnya.

“Aku belum punya istri.” ia membalas singkat.

“Kudoakan semoga dirimu segera punya istri lalu punya anak, semoga anakmu yang akan memandikan jenazahmu, menyolatkanmu, selalu mendoakanmu walaupun ia merasa tidak harus melakukannya karena tidak  pernah meminta untuk jadi anakmu. “ ku tulis sambil membayangkan wajah Pak Eko (Pimred MLI, ia pasti berkomentar bu….kalimat ini terlalu panjang. Hehehe).

“Aku belum mati,” Ia masih membalas singkat, aku sedikit geram. Beberapa orang ikut mengecam balasannya

“Kita semua calon mati,” balasku tak kalah singkat. Ku tunggu hampir lima menit si anak muda tak membalas.

“Semoga engkau tidak merasakan usia tua sehingga dirimu tidak perlu untuk diperhatikan dan dirawat oleh anak-anakmu yang tidak pernah minta dilahirkan dari rahim istrimu.”

Lama sekali ia tak membalas sepertinya ia tidak mau berinteraksi lagi denganku. Aku pun meninggalkan aplikasi burung biru ini.  Tapi menjelang tidur aku penasaran. Ku  tekan lagi si burung biru. Ku lihat profil si pemuda namanya bagus tapi akunnya digembok dan twit perdebatan kami terhapus. Aku hanya berdoa semoga pemuda calon bapak itu tidak mendengar kalimat 'anak ga punya kewajiban kepada orang tua karena ga minta dilahirkan" keluar dari mulut anaknya.

Tiba-tiba terbayang beberapa wajah di benakku. Wajah ayah, ibu, dan Ustazd Joni, guru ngajiku. Dulu ketika aku masih duduk di sekolah dasar dan pertama kali mengenal huruf hijayyah beliau  acapkali berpesan untuk selalu berbakti kepada orang tua dengan cara selalu mendoakannya, berbuat baik pada orang tua. Bahkan doa pertama yang harus kuhafalkan adalah doa untuk orang tua.

Memang tidak ada ayat dalam kitab suci yang gamblang mewajibkan berbakti pada orang tua seperti  begitu jelasnya Allah mewajibkan puasa dalam surat Al Baqarah 183. Berbakti pada orang  tua adalah kebajikan   paling utama dalam hubungan sesama manusia.  Di dalam agama apapun  kebajikan adalah keharusan.