Turino Kuswara

Turino Kuswara. Lahir di Desa Tinombo, Kecamatan Tinombo, Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah, tanggal 22 Juli 1975. Riwayat Pendidikan yang per...

Selengkapnya
Navigasi Web
CINTA KAMI PERNAH BERSEMI (Bag. 32)

CINTA KAMI PERNAH BERSEMI (Bag. 32)

Sejak Kepergian Meri (2)

Rani akhirnya memahami kenapa Mona nekat melayat ke rumah Dimas yang sedang berduka karena ditinggal istrinya. Ia pun mulai berpikir, apakah Mona akan memperjuangkan Dimas? Apalagi saat ini Dimas telah berstatus duda. Itu lebih mudah buat Mona. Masalahnya saat ini Mona masih terikat pernikahan dengan Bobi.

Rani telah melihat sosok Dimas. Ia seorang lelaki yang baik. Rani mengamati Dimas selama ia bisa melihatnya langsung tadi saat acara pelepasan jenazah istrinya. Rani membayangkan sosok Dimas sebagai seorang yang baik. Itu tergambar jelas dari wajahnya yang tampak bersahaja. Sangat sesuai dengan gambaran yang disampaikan oleh Mona lewat ceritanya tentang Dimas.

“Apakah Mona masih mencintai Pak Dimas? Ah, tidak, Mona masih berstatus istri Bobi. Dia tidak boleh terjerumus oleh perasaannya sendiri.” Rani mengkhawatirkan sahabatnya itu.

Ia berpikir jika akhirnya hubungan Mona dan Bobi akan kandas, ia akan menjadi orang pertama yang akan mendukungnya kembali merajut cintanya bersama Dimas.

Setiba di rumah ibunya, Mona langsung beristirahat. Ia dikejutkan oleh suara sapaan ibunya. “Tadi Bobi kesini, nak. Ia ingin mengajakmu kembali ke rumahmu karena kedua orang mertuamu akan datang menjenguk Gina dalam dua hari ke depan. Tadinya ia akan membawa Gina, tapi cucuku ini bertahan untuk tidak ikut ayahnya.”

“Baguslah Nak, kita tunggu nenekmu disini saja. Biarlah ayah mengajak kakek nenekmu ke sini. Kita tidak perlu ikut ayah untuk sementara ini sampai kakek dan nenekmu yang datang menjemput kita disini.” Mona berkata dengan santainya agar anaknya itu tidak sampai memikirkan hal-hal yang seharusnya belum dipahaminya.

Sementara itu Bobi semakin gelisah. Ia semakin kebingungan memikirkan cara untuk mengajak kembali Mona dan Gina ke rumahnya. Lusa, kedua orang tuanya akan tiba di rumahnya.

Bobi berpikir keras, “apa yang akan terjadi jika papa dan mama tahu tentang masalah kami?”

Bobi masih belum menyerah. Ia akan menelepon Mona lagi, “semoga kali ini Mona mau mendengarkanku.”

Ia pun mencoba menghubungi nomor Mona.

“Tidak, ini tidak benar, Mona tidak mengaktifkan nomornya. Apa yang kau inginkan Mona? Kau membuat segalanya makin rumit.” Bobi terlihat sangat kesal.

Tidak ada cara lain, kecuali ia harus datang bersama kedua orang tuanya ke rumah Mona. Dan itu artinya apa yang terjadi antara Mona dan dirinya akan diketahui oleh kedua orang tuanya.

Bersambung ….

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post