CINTA KAMI PERNAH BERSEMI (bag. 33)
Sejak Kepergian Meri (3)
Sudah seminggu sejak meninggalnya Meri, Dimas masih merasa sangat terpukul. Wanita yang telah memberinya seorang anak itu telah pergi untuk selamanya. Kini ia harus menjadi orang tua tunggal dari anak semata wayangnya, Sindy.
Beberapa hari ini Dimas masih terus mendapatkan ucapan turut berduka cita atas kepergian istrinya. Dia tidak dapat membalasnya satu persatu. Ucapan turut berduka cita bukan hanya disampaikan lewat facebook, tetapi juga di grup sekolah yang dipimpinnya.
Hari ini Dimas berupaya membalas setiap ucapan itu walau hanya menggunakan sticker yang mewakili ucapannya. Itu dilakukannya untuk semua pesan yang masuk baik via facebook maupun grup whatsapp sekolahnya. Di sana terdapat juga nama Mona yang turut mengucapkan rasa duka citanya. Namun Mona hanya mengungkapkannya seperti anggota grup lainnya. Ini dilakukannya agar jangan sampai ada yang tahu tentang hubungannya dengan Dimas.
Di antara deretan pesan yang masuk itu, Dimas juga menerima beberapa pesan secara pribadi yang dikirimkan via messenger dan Whatsapp.
“Aku turut berduka cita. Aku tidak pernah tahu jika istrimu sakit keras yang menyebabkan ia harus pergi untuk selama-lamanya.”
“Aku mohon maaf, Mas!”
Mona sedikit merasa bersalah karena mulai masuk ke kehidupan Dimas.
Daril segera membalas Mona.
“Kau tidak bersalah, Mon!”
“Semuanya sudah ditakdirkan Allah. Meri harus pergi meninggalkan aku dan Sindy.”
Hubunganmu denganku jangan kau jadikan itu menjadi penyebab sakitnya istriku. Aku menyayangi istriku sebagaimana aku pernah menyayangimu. Selama ia sakit aku telah merawat dan menjagainya. Itu semua adalah tanggung jawab yang harus aku lakukan
agar ia bisa sembuh. Namun Allah berkehendak lain. Aku hanya bisa pasrah dan bersiap menjalani kehidupanku selanjutnya tanpa Meri di sisiku.”
“Aku hadir saat pemakaman Meri, aku datang bersama Rani. Aku melihatmu dari kejauhan dengan wajah yang lelah pertanda bahwa kau telah berjuang merawat Meri selama di rumah sakit. Aku kagum padamu. Kau pria baik yang mampu menunjukkan kesetiaanmu sampai di ujung hayat istrimu. Semoga ke depannya kau bisa mendapatkan seseorang yang sepadan dengan rasa cintamu. Dia harus wanita yang juga baik sepertimu.” Ungkap Mona dengan sedikit ragu.
Mona ragu karena ia sebenarnya tidak ingin Dimas mencari wanita lain. Ia ingin suatu keajaiban terjadi.
Bobi, pria yang saat ini menjadi suaminya, telah terang-terangan mengakui hubungannya dengan Dessy di hadapan kedua orang tuanya.
Pengakuan itu diucapkan sendiri oleh Bobi ketika ia bersama kedua orang tuanya mendatangi rumah orang tua Mona.
Bersambung ….
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar