CINTA KAMI PERNAH BERSEMI (bag. 37)
Hubungan Semakin Memburuk (4)
Dimas pamit pada kedua wanita itu sambil bergegas ke ruang kantornya.
Mona yang berdiri di belakang Lia saat Dimas menyodorkan uang Rp 20.000,- sempat memandangi Dimas sambil mengangkat jari telunjuknya. Dia memberi peringatan “awas” pada Dimas dengan jari telunjuknya. Dimas tersenyum melihat tingkah Mona yang masih terlihat grogi.
Setelah Dimas pergi, Lia kembali membahas masalah barusan dengan Mona.
“Mon, jika aku seorang janda, aku tidak keberatan jika pak Dimas mau menikahiku” kata Lia sambil melihat Dimas yang sedang berjalan ke ruang kerjanya.
“Bagaimana denganmu Mon, jika seandainya kau juga seorang janda, apakah kau mau menerima orang seperti pak Dimas?” Lia bertanya sambil berharap jawaban Mona.
Mona hanya tersenyum. Ia tidak ingin menjawab pertanyaan Lia. Baginya, Dimas adalah orang yang sangat spesial. Belum saatnya Lia mengetahui itu.
“Aku tidak tahu, Lia! Aku kan masih bersuami. Tidak elok membicarakan hal tersebut, saat kita masih terikat pernikahan.” Mona menjawab sekenanya saja.
Lia pun tidak ingin bertanya lebih lanjut. Namun ia terus berandai-andai jika dirinya belum bersuami, dia akan menaklukan laki-laki itu.
Lia memang terkenal sebagai gadis penakluk saat dia masih bersekolah di bangku SMA. Banyak pria yang menjadi korbannya. Tidak terhitung berapa pria yang pernah dekat dengannya. Semua itu bisa dilakukan Lia karena wajahnya yang cantik. Bahkan sampai saat ini Lia masih terlihat sangat cantik dan terus menjaga penampilannya. Namun kemudian Lia hanya bisa pasrah ketika jodohnya adalah warga yang sekampung dengannya.
Ketika memikirkan tentang Lia yang pernah menaklukan banyak pria, hati Mona bergetar. Ia tidak ingin Dimas juga terpengaruh olehnya. Untunglah Lia masih bersuami. Karena itu ia yakin Lia tidak akan pernah mencoba hal-hal yang bisa menimbulkan masalah baginya dan juga Dimas.
Beberapa menit setelah Dimas di ruang kantornya, ia mengirimkan pesan berupa sticker ke akun Whatsapp Mona. Sticker yang menggambarkan permintaan maaf itu dimaknai Mona jika Dimas merasa bersalah karena telah membuatnya grogi.
“Gak apa-apa” jawab Mona membalas pesan Dimas.
“Kau harus semangat sayang. Tetap berkerja dengan ikhlas, aku akan selalu mendukungmu walaupun kita tidak bisa bersama.” Mona mengirimkan kaliimat penyemangat pada Dimas.
“Bagaimana hubunganmu dengan Bobi?” Dimas penasaran sehingga ia menanyakan hal itu. Beberapa waktu yang lalu Mona pernah bercerita tentang Bobi yang ketahuan memiliki hubungan dengan Dessy. Ia ingin mencari tahu apakah saat ini mereka baik-baik saja atau mungkin hubungannya menjadi semakin rumit?
“Menurutmu bagaimana? Apakah bisa kau membacanya dari raut wajahku?” Mona balik bertanya untuk menguji kemampuan Dimas membaca ekspresi dan suasana batinnya saat bertemu tadi.
Bersambung ….
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar