Turino Kuswara

Turino Kuswara. Lahir di Desa Tinombo, Kecamatan Tinombo, Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah, tanggal 22 Juli 1975. Riwayat Pendidikan yang per...

Selengkapnya
Navigasi Web
CINTA KAMI PERNAH BERSEMI (Bag. 43)

CINTA KAMI PERNAH BERSEMI (Bag. 43)

Dimas semakin hari, semakin bisa melupakan kepergian Meri. Istrinya itu kini telah lebih dari dua bulan meninggal. Kehidupan Dimas kembali membaik. Itu semua tidak lepas dari dukungan orang-orang terdekatnya.

Kini, dengan status duda yang disandangnya, Dimas sering dijodoh-jodohkan dengan rekan-rekannya sesama kepala sekolah atau guru yang juga berstatus janda. Tidak jarang beberapa guru dengan status gadis juga sering dikait-kaitkan dengan status Dimas sebagai duda.

Namun, Dimas telah berjanji pada dirinya sendiri. Ia belum ingin menikah untuk jangka waktu 2 sampai 3 tahun setelah meninggalnya Meri. Bagi Dimas ini bukan hanya soal perasaan keluarga Meri, tetapi juga Dimas memang ingin konsentrasi dengan tugasnya sebagai kepala sekolah dan sebagai orang tua tunggal dari Sindy. Dimas merasa beruntung karena ibu dan adiknya sangat menyayangi Sindy. Mereka selalu memperhatikan tumbuh kembang Sindy.

Sementara itu hubungan Mona dan Bobi tampak mulai membaik. Mona belum melihat ada gelagat aneh lagi yang diperlihatkan Bobi padanya. Ia sama sekali tidak mengetahui jika hubungan Bobi dan Dessy sudah sampai pada tahap yang serius.

Dua hari lalu Bobi telah menikahi Dessy di suatu tempat yang jauh dari desa tempat tinggal mereka saat ini. Saat itu Bobi telah mengatur segalanya agar pernikahan mereka tidak diketahui Mona. Karena itulah mereka membuatnya sangat rapi.

Pernikahan mereka di fasilitasi oleh Abdel, sepupu Dessy. Mereka menikah di rumah Abdel. Seminggu sebelumnya Dessy mendatangi kediaman Abdel untuk membicarakan semuanya. Setelah rencana dibuat. Bobi akhirnya diberitahu tentang kesiapan tempat itu serta petugas yang akan menikahkan mereka.

Pernikahan mereka dilangsungkan secara sederhana untuk menghindari orang lain jangan sampai mengetahui semuanya. Tentu saja Bobi tidak ingin ada orang lain yang mengenal Mona dan dirinya yang hadir di pernikahan itu.

Bobi sangat lega karena ia akhirnya dapat menyembunyikan pernikahannya dengan Dessy. Kini status Bobi sebagai pria yang memiliki dua istri. Dia sangat berharap ada keajaiban dalam hubungan pernikahannya.

Dia memikirkan bagaimana cara menyatukan kedua istrinya itu. Kalaupun tidak dapat hidup serumah, ia berharap kedua istrinya itu bisa saling memahami.

“Apa yang bisa kulakukan agar kedua wanita ini bisa saling memahami? Bobi tidak mungkin akan selamanya menyembunyikan pernikahannya dengan Dessy.

Sebagai istri Dessy pasti akan menuntut keadilan dari Bobi. Saat-saat itu pasti akan terjadi. Kini pernikahan mereka baru berusia dua hari. Dessy masih bisa memahami kondisi itu. Namun seiring berjalannya waktu Dessy pasti akan meminta Bobi sekali-sekali bermalam di rumahnya. Hal itulah yang tidak bisa dipikirkan Bobi cara mengatasinya.

“Apa lagi yang sedang kau pikirkan, Bob? Masalah pekerjaanmu?” Tanya Mona yang sejak tadi memperhatikan Bobi.

“Iya Mon, beberapa nasabah koperasi telah menunggak sampai tiga bulan. Hal itu membuat bos memberi ultimatum kepada kami untuk tidak sembarang meloloskan nasabah peminjam di koperasi.”

“Kami diminta untuk turun langsung ke lapangan menemui para nasabah itu. Tapi beberapa nasabah tersebut tempat tinggalnya sangat jauh. Bobi menjelaskan dengan sangat meyakinkan. Namun sebenarnya ia sedang berbohong. Ia sama sekali tidak bertanggungjawab dengan nasabah koperasinya. Itu tanggung jawab bagian penagihan. Ia hanya melakukan verifikasi semua berkas permohonan yang masuk.

Semua kebohongan itu dikatakannya agar ia bisa mendapat izin dari Mona.

“Kalau sampai Mona memahami kondisi yang ada, mungkin ia akan mendukungku untuk turun langsung ke lapangan. Dan hal itu bisa sampai 3 atau 4 hari kerja.” Itulah harapan Bobi. Ia berharap agar Mona mengizinkannya bermalam sampai urusannya selesai.

“Jadi apa yang akan kau lakukan dengan itu?” Tanya Mona ingin tahu.

“Mungkin aku harus turun langsung ke lapangan. Dan itu butuh waktu 3 sampai 4 hari untuk menyelesaikannya.” Jawab Bobi dengan santainya.

“Bukankah ada bagian penagihan yang melakukan itu?” Mona memprotes Bobi, karena memang ia tahu ada petugas lapangan yang harus melakukan penagihan.

“Tapi ini menyangkut nama baik saya di hadapan bos. Aku harus bertanggungjawab dengan masalah ini. Dan satu-satunya cara, aku harus turun langsung bersama penagihnya.” Bobi terus meyakinkan Mona dengan menyebut bahwa ia akan ditemani seorang penagih.

“Baiklah, kapan rencanamu turun ke lapangan? Tanya Mona.

“Secepatnya lebih baik agar aku bisa segera keluar dari masalah kantor ini.” Jawab Bobi mantap, karena Mona akhirnya dapat menyetujuinya.

Akhir-akhir ini Bobi sangat behati-hati bertindak. Ia akan memikirkan dengan matang sebelum berbicara tentang segala sesuatu yang bisa membuat Mona curiga. Kali ini ia merasa berhasil. Dengan demikian ia bisa memberi tahu Dessy bahwa ia bisa bermalam di rumahnya.

Rencana Bobi sebenarnya ia akan ke rumah Dessy. Setelah itu selama 3 atau 4 hari ia tetap berkantor dan pulang ke rumah Dessy setelah selesai jam kantor. Ia tidak akan turun lapangan seperti yang disampaikannya pada Mona.

Untuk yang ke sekian kalinya Mona berhasil dibohongi oleh Bobi. Namun Bobi belum benar-benar lega. Ia masih memikirkan peristiwa ke depannya di saat Mona akan tahu yang sebenarnya telah terjadi di belakangnya.

Di ruang kerjanya Dimas sedang tidak memiliki aktifitas. Ia pun berinisiatif menghubungi Mona via aplikasi chating.

“Apa kabarmu, Mon?” Tanya Dimas.

“Alhamdulillah, aku baik dan sehat, bagaimana denganmu? Mona balik bertanya.

“Aku pun dalam kondisi sehat. Aku menghubungimu karena saat ini aku tidak tahu harus melakukan apa. Semua pekerjaan kantorku sudah beres. Kini aku hanya duduk sendiri tak tahu harus melakukan apa” Dimas menjelaskan maksudnya menghubungi Mona.

“Aku pikir karena kau rindu padaku. Namun rupanya kau menghubungiku karena kau sedang tidak tahu harus melakukan apa di kantormu” Kata Mona lebih lanjut sambil memberi emoticon tersenyum.

“Ia sebenarnya aku sangat rindu ingin bertemu denganmu lagi. Namun sejak hari itu kau tidak pernah datang ke warung Lia lagi.” Mona memang tidak pernah lagi datang ke sekolah. Gina selalu pergi dan pulang bersama teman-temannya, sehingga Mona tidak perlu mengantarnya ke sekolah. Selain itu ia tidak ingin Lia bertanya lebih lanjut tentang dirinya dan seseorang yang berbalas chat dengannya dua bulan lalu.

“Kau jangan terlalu dekat dengan Lia, Mas!’ Kata Mona yang sebenarnya bertujuan agar pesona Dimas jangan sampai membuat Lia tertarik padanya. Hal ini tidak lepas dari Lia yang dikenal Mona sebagai wanita penakluk dan juga cantik. Mona sangat kuatir jika sampai Dimas menjadi sangat akrab dengan Lia. Walaupun sebenarnya Lia telah bersuami, ia masih percaya bahwa segala kemungkinan bisa terjadi.

“Iya lah, Mon. Aku kan sudah pernah bilang padamu untuk tidak memikirkan wanita lain setelah kepergian Meri.” Jawab Dimas sambil meyakinkan Mona.

“Bagaimana hubunganmu dengan Bobi? Kalian sudah baikan?” Dimas pun mencari tahu keadaan hubungan Mona dengan suaminya.

“Alhamdulillah, akhir-akhir ini hubungan kami mulai membaik. Besok atau lusa mungkin ia akan melakukan pekerjaan di luar kantornya. Ia akan melakukan penagihan kepada beberapa nasabah yang mengalami gagal bayar. Ia akan pergi bersama seorang temannya selama beberapa hari” Mona pun menjelaskan rencana Bobi untuk melakukan tugas penagihan.

Dimas sedikit heran setelah mendengar penjelasan Mona tentang tugas penagihan yang akan dilakukan Bobi. “Bukankah Bobi hanya bertugas selaku verifikator di kantornya? Tugas penagihan tidak mungkin menjadi tanggungjawabnya karena ada petugas khusus yang melakukannya.”

Dimas hanya diam mendengar keterangan Mona tentang suaminya itu.

“Oke, Mon aku akan bersiap pulang, kau harus tetap semangat, jaga dirimu yah!” Dimas pun segera berpamitan pada Mona untuk kembali ke rumahnya yang berjarak sekitar 30 km itu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post