Turino Kuswara

Turino Kuswara. Lahir di Desa Tinombo, Kecamatan Tinombo, Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah, tanggal 22 Juli 1975. Riwayat Pendidikan yang per...

Selengkapnya
Navigasi Web
CINTA KAMI PERNAH BERSEMI (Bag.45)

CINTA KAMI PERNAH BERSEMI (Bag.45)

Santi bingung dengan Rani yang memintanya menceritakan sosok Dessy padanya. Ia pun tidak bisa menolak.

“Sebelumnya Dessy pernah menikah. Suami pertamanya adalah seorang operator alat berat yang biasanya berkerja secara kontrak dengan perusahaan. Menurut kabar yang aku terima, saat ini suaminya itu mendapat kontrak kerja di sebuah perusahaan besar di Papua. Ia mencoba mengajak Dessy untuk turut serta ke Papua, tetapi Dessy menolaknya dengan alasan jauh dari keluarganya. Selain itu tempat tinggal mereka disana jauh dari keramaian. Dessy juga beralasan, ia takut ke Papua karena banyak kasus yang terjadi dimana para pendatang sering mengalami konflik dengan penduduk asli. Alasan-alasan itulah yang membuatnya tidak bersedia mengikuti suaminya.”

“Lalu kenapa dia bisa menikah lagi? Bukankan ia belum bercerai dengan suaminya?” Tanya Rani penasaran.

“Mereka sudah bercerai, sebelum suaminya berangkat ke Papua. Suaminya sudah memberitahunya jika Dessy tidak bersedia ikut, maka ia bisa saja mencari wanita lain yang mau mengikutinya ke tempatnya berkerja. Namun rupanya itu tidak membuat Dessy menyerah. Ia bahkan bersedia diceraikan suaminya asal ia tidak ikut ke Papua. Dan akhirnya mereka pun bercerai setelah melalui sidang di Pengadilan Agama.” Penjelasan Santi membuat Rani memahami siapa sebenarnya Dessy itu.

“Kenapa kau tanyakan semua itu, Ran?” Tanya Santi penasaran.

“Aku mengenal pria itu.” Jawab Rani singkat.

“Maksudmu kau mengenal suami Dessy?” Tanya Santi yang semakin ingin tahu.

“Ia, pria itu bernama Bobi” Jawab Rani lagi. Namun Rani tidak bercerita lebih lanjut.

Ia mengarahkan pembicaraannya mengenai produk yang sedang dijualnya. Mereka pun akhirnya larut dalam perbincangan tentang produk-produk jualan milik Rani.

Setelah terjadi transaksi jual beli antara mereka, Rani akhirnya pamit dengan alasan akan melanjutkan perjalanannya ke calon pembeli lainnya.

Di tengah perjalanan pulang, Rani semakin tidak sabar untuk memberitahu Mona apa saja yang baru dilihatnya di rumah Dessy. Ia juga sudah mengetahui siapa Dessy itu.

Rani masih belum bisa mengerti, kenapa Bobi ada di rumah Dessy sepagi itu?

Ia pun memutuskan menanyakan langsung pada Mona. Rani memilih sebuah warung kecil di tepi jalan yang sepi. Ia masuk ke dalamnya dan memesan segelas minuman dingin. Ia duduk dan mengambil handphonenya.

“Hallo sayangku, bagaimana kabarmu? Tanya Rani setelah panggilannya terhubung.

“Syukurlah, Ran. Aku baik-baik saja. Saat ini aku ada di rumahku”. Jawab Mona kemudian.

“Maksudmu, kau di rumahmu sendiri, atau di rumah orang tuamu? Rumah orang tuamu juga rumahmu kan, Mon?” Rani ingin memastikan keadaan sebenarnya Mona. Jika ia ada di rumahnya sendiri, maka itu artinya ada sesuatu yang tidak diberitahu Bobi secara jujur pada Mona.

“Iya, aku di rumahku sendiri. Kenapa Ran? Tampaknya ada sesuatu yang kau ragukan tentang aku? Tanya Mona yang merasa aneh dengan pertanyaan Rani.

“Kau tidak merasa ada yang aneh dengan Bobi?” Rani mulai mencari tahu apa yang sedang terjadi.

Mona akhirnya sadar. Mungkin ia melihat Bobi beberapa hari ini. Rani ingin bertanya tentang Bobi.

“Kau melihat Bobi?”

“Ia memang sedang ada urusan dengan pekerjaannya. Banyak nasabah di koperasinya yang mengalami gagal bayar, sehingga sebagai orang yang bertanggung jawab ia diminta untuk menyelesaikan masalah itu langsung ke lapangan. Ia pamit padaku untuk menyelesaikan urusannya itu dalam waktu tiga atau empat hari. Dan hari ini adalah hari ke empatnya.” Mona menjelaskan hal itu pada Rani agar sahabatnya itu tidak lagi mencurigai Bobi.

“Mona, aku ingin bicara denganmu tentang masalah ini. Tentang suamimu itu. Mungkin ada hal yang kau tidak ketahui tapi aku telah mengetahuinya. Tapi kau harus berjanji jangan sebut aku yang telah memberitahumu.” Rani sangat kasihan melihat temannya ini diperlakukan tidak adil oleh suaminya.

“Ada apa sebenarnya? Apakah ada hal lain yang kau ketahui lagi tentang Bobi?” Mona sangat ingin tahu sekarang. Ia mulai cemas.

“Ada apa lagi dengan Bobi?” Mona akhirnya berjanji untuk menuruti Rani.

“Baiklah, Ran! Kabar apa lagi yang kau ketahui?” Mona menjadi semakin penasaran. Ia tidak menyangka jika Rani kembali mendapatkan informasi tentang Bobi.

Kali ini ia semakin penasaran. Ia tahu sebelumnya Bobi sudah menjelaskan semua tentang apa yang Mona ketahui perihal hubungannya dengan Dessy. Setelah Bobi menjelaskan dengan penuh kesungguhan, ia pun sedikit yakin jika suaminya itu mungkin saja benar.

Kali ini Mona akan mendengarkan cerita Rani tentang suaminya itu.

“Ada apa lagi dengan Bobi?”

“Ayo Ran, ceritakan apa yang kau lihat!” Mona semakin tidak sabar.

“Tapi kau jangan bersedih, yah…!” Rani memberi syarat.

“Aku akan kuat Ran, ceritakan padaku.” Mona semakin tidak sabar mendengarkan penjelasan temannya itu.

“Pagi ini aku baru saja mengantarkan produk kosmetik ke rumah salah satu pembeli. Kebetulan ia sahabatku. Secara tidak sengaja aku melihat Bobi keluar dari sebuah rumah. Ia bersama dengan Dessy. Aku melihat Bobi sedang mengenakan helm di kepalanya. Di sampingnya ada Dessy yang sedang menjinjing tas kerja Bobi. Aku sangat yakin itu Bobi, dan wanita yang bersamanya di rumah itu adalah Dessy.”Rani mulai menjelaskan apa yang dilihatnya.

“Oh, mungkin Dessy salah satu nasabah koperasi tempat Bobi berkerja. Tidak masalah Ran, apalagi mereka ternyata adalah sahabat.” Mona berusaha untuk berpikiran positif tentang Bobi.

“Ran, kau tahu apa yang kulakukan setelah itu? Aku langsung ke rumah sahabatku Santi yang akan membeli produk jualanku. Di sana aku mencari tahu siapa Dessy itu. Kau ingin tahu apa yang dikatakannya padaku?” Rani berusaha membuat Mona semakin penasaran.

“Apa yang dikatakannya?” Mona pun tidak bisa menahan rasa ingin tahunya.

“Santi memberitahuku bahwa beberapa hari yang lalu Dessy telah melangsungkan acara pernikahan di rumahnya itu. Dan kau tahu siapa laki-laki yang dinikahinya? Menurut Santi laki-laki itu adalah seorang pegawai di kantor koperasi Bina Usaha. Itu kan koperasi tempat Bobi berkerja.”

“Aku berupaya mencari tahu nama laki-laki yang menikahi Dessy, tapi Santi sendiri tidak tahu siapa namanya. Intinya aku tidak mau membuat kesimpulan bahwa laki-laki yang menikahi Dessy itu adalah Bobi.”

“Mohon maaf say….aku hanya ingin memberitahumu tentang semua ini. Selanjutnya kau bisa bertanya langsung kepada Bobi” Rani telah menjelaskan semua yang diketahuinya. Ia berharap Mona bisa bersikap waspada. Ia sendiri sangat ingin membantu Mona memata-matai Bobi dan Dessy. Tapi itupun jika Mona memintanya.

Setelah menerima informasi dari Rani, pikiran Mona kembali kacau. Ia pun mulai bertanya-tanya tentang Bobi.

“Apakah selama ini Bobi membohongiku?”

“Apakah Bobi telah menjadi mak comblang yang mengatur hubungan Dessy dengan salah seorang pegawai di koperasi Bina Usaha?” Mona masih berusaha berpikir positif dan menjauhkan dugaan tentang suaminya.

Mona berupaya menenangkan dirinya. Namun ternyata ia tidak sanggup. Ia masih mengingat kata-kata Rani tadi. Semua penjelasan Rani itu benar-benar membuatnya seperti mengingat kembali masa-masa ketika pertama kali ia bertengkar dengan Bobi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post