Untuk memenuhi target tulisan 365 hari, terpaksa saya hanya bisa menuliskan cerita ini:

Pagi ini saya bersama istri bergegas ke sekolah. Sekolah tempat mengajar istri saya berjarak sekitar 55 km dan beralamat di desa Silampayang, kecamatan Kasimbar, sementara saya sendiri harus melanjutkan perjalanan ke tempat tugas saya yang jaraknya masih sekitar 10 km dari sekolah istri saya. Letak sekolah yang saya harus tuju berada di desa Silutung, Kecamatan Tinombo Selatan.

Pagi ini kami berdua dengan penuh semangat berangkat menuju ke tempat tugas. Tapi, di tengah perjalanan tiba-tiba istri saya mengeluhkan perasaan yang tidak enak. Perut bagian kirinya terasa sakit dan tak tertahankan. Saya pun langsung berinisiatif kembali lagi ke rumah. Tapi karena jarak yang kami tempuh sudah sekitar 45 km, istri saya meminta untuk meneruskan perjalanan sampai ke sekolahnya. Ia akan membagikan tugas untuk siswa-siswinya sebagai bahan belajar di rumah. Sesampainya di sekolahnya, rasa sakit yang menusuk tidak bisa lagi tertahankan oleh istri saya. Beruntunglah ada teman-teman istri saya yang bersedia membantu membagikan lembaran tugas ke setiap siswanya, sehingga kami pun tidak perlu berlama-lama lagi di sekolahnya.

Kami bergegas pulang, istri saya meminta untuk langsung ke puskesmas saja. “Tidak usah singgah di rumah”. Katanya. Di perjalanan pulang, kondisinya semakin menyedihkan, ia menggigil dan sempat tiga kali muntah selama dalam perjalanan ke puskesmas. Saya memacu laju kendaraan dan Alhamdulillah sampai di puskesmas Siniu dengan selamat. Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter meminta agar istri saya dirawat di Puskesmas dulu untuk beberapa hari ke depan, dan jika keadaannya belum membaik, dokter akan merujuk ke Rumah Sakit Daerah di Kota Parigi. Saya pun sepakat dengan saran dokter.

Alhamdulillah saat ini istri saya sudah agak mendingan setelah ditangani oleh petugas kesehatan di Puskesmas Siniu. Semoga Allah mengangkat penyakitnya, dan bisa beraktifitas kembali. Aamiin Ya Rabbal Alamin!!!

Parigi Moutong, 25 Januari 2021