Aku memang nggak suka makanan yang manis_manis dari aku kecil. Aku lebih suka makanan yang pedas dan asam_asam. Namun ketika aku menikah, ternyata pasanganku suka sekali dengan yanganisanis.

Ketika bulan puasa yang pertama kali kami lewati, saat itu aku masih pengantim baru. "Dek, bikin agar_agar yuk buat buka puasa" ujar suamiku ketika aku sibuk memggoreng lauk. "Adek bisakan membuatnya?,tanya suamiku. Dengan ragu_ragu aku mengangguk dan membeli bahannya ke warung yang lumayannjauh dari rumahku.

Kutanya tukang warung itu bagaimana caranya membuat agar_agar. Setelah itu aku kembali ke rumah dengan.rasa percaraya diri.

Aku ingat saat itu kami berdua membuat agar_agar berdua

Suami menanyakan padaku langkah_langkah kerjanya, dan aku jawab seauai dengan yang aku simak daro tukang warung tadi. Aku tidak membaca petunjuk yang ada dikemasan agar_agar itu. Setelah tercampur semua suamiku mengaduk_aduk adonan, dan aku membereskan sampah_samah sisa aku memasak tadi termasuk bungkus agar_agar tadi. Sampahnya lansung aku buang ke bak sampah di tepi jalan. Karena bercampur dengan kotoran ikan, maka bumgkusan sampahku lansung diobrak abrik oleh anjang.

Suamiku terus_terusan mengaduk. "Dek, sudah mendidih, mau diapain lagi nih?", tanyanya kepadaku.Aku agak ragu menjawabnya, "aduk terus Da, sampai beku kataku. Suamiku terus mengasuk dan aku menyajikan makanan di meja makan. "Dek, airnya makin sedikit, tapi kok belum beku juga, kata suamiku cemas". "Adek pernah nggak bikin ini sebelumnya?,tanya suamiku. Aku menggeleng dwngan malu_malu. "Mana bungkusnya, di situ kan ada petunjuknya"kata suamiku. "Sudah aku buang Uda ", jawabku.

Setengah jam lagi waktu berbuka akan masuk, sementara agar_ku belum juga membeku, dan airnya semakin aedikit. Aku lihat wajah suamiku sedikit kesal, tapi tidak diperlihatkan kepadaku, maklum masih pemgantin baru.

Tak lama beraelang lewatlah adik iparku yang aki_laki ke rumahku. "Masak apa Uni?, dan mana Uda?, tanya adik iparku. Aku jawab bikin agar_agar. Adik iparku terus ke dapur menwmui abangnya.

Suamiku lansung bercerita bahwa sejak tadi memgaduk agar_agar tidak mau membeku. Adik iparku tersenyum dan berkata " Sedikit lagi aduknya, sebentar lagi juga beku", ujarnya sok tau.

Akhirnya agar_agar itu mulai gosong, tapi tidak juga mau beku. "Ya sudahlah, lain kali kita tanya dulu cara membuatnya sama ibu" kata suamiku mebesarkan hatiku.

Adik iparku pun pamit karena dia mau berbuka pula dwngan keluarganya. Kompor kumatikan . Agar_agar tadi kubiarkan saja . Dan aku membuat teh es sebagai menu berbuka kami.

Selesai kami beebuka dan solat magrib, aku berniat mencuci peralatan bekas makan kami. Eh, ternyata agar_agar tadi sudh membeku didalam wadah memasaknya. Kami jadi bertanya_tanya. Akhirnya setelah selesai taraweh kami mengunjungi ibu mertua yang tak jauh dari rumahku. Ketika aku ceritakan pengalaman kami tadi, Ibu mertuaku tertawa teringkal_pingkal.