Ingatanku melayang pada 25 tahun yang lalu.Ketika itu hari pertunangan kami.

Betapa bahagianya karena dengan resminya kami diikatkan tali kasih menuju gerbang pernikahan .Tentunya semua wanita menunggu saat-saat ini atas kepastian ikatan cintanya. Begitu juga dengan aku dan keluarga.

Sanak keluarga sudah berkumpul menunggu lamaran tiba .Tak kalah berdebat ya aku dengan perasaan tak menentu .Bolak balik aku berjalan menuju pintu. Resah dan gelisah menunggu seperti sebait lagu yang lagi booming saat itu. Alhamdulilah tak lama kemudian tibalah keluarga pria idaman yang akan menjadi calon suami. Singkat cerita sampai ketika aku ditanya bersedia atau tidak bertunangan dengan malu-malu rasa senang dan gemetar akupun mengangguk.

Saat penjumuanpun tiba semua yang hadir mencipipi jamuan yang di suguhkan.Tiba-tiba terdengar suara ribut-ribut ada apa gerangan. Lalu ku hampiri suara ribut tersebut dan mencari tahu ada apa.'Ada apa mah,apa yang mamah lakukan dengan sayur itu? .” tanyaku.sambil tersenyum malu mamah ku menjelaskan bahwa gigi palsunya masuk ke sayur itu. Untung saja para tamu sudah makan.tinggal rejeki yang belum makan saja bercampur gigi palsu mamah . He he.