Perlukah Mengajar Menggunakan Metode? TantanganGurusiana 60 Hari ke 1
Mengajar pada prinsipnya adalah membimbing siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Sungguh sangat menyenangkan, ketika sedang mengajar di kelas karena ada interaksi komunikasi antara guru dan siswa. Dari tahun ke tahun setiap pergantian tahun ajaran banyak sekali perbedaan yang menarik dari siswa. Ada saja tingkah lakunya dari mereka yang sangat lucu, baik itu ketika mengajar di kelas bawah maupun di kelas atas.
Saya mempunyai pengalaman yang mungkin tidak akan saya lupakan sampai nanti dan akan di ingat terus. Perlu diketahui bahwa di sekolah saya ada seorang guru komputer bernama Kholis, anak-anak biasa memanggil pak Kholis. Adapun pengalaman yang saya hadapi dan rasakan itu ketika mengajar di kelas atas. Pada suatu hari saya mengajar pelajaran IPA tentang bunyi, pada pokok bahasan bunyi itu ada pula yang di sebut dengan gema dan gaung. Seperti biasa KBM berlanagsung terjadi tanya jawab antara guru dan siswa.
Ketika suatu hari saya mengadakan ulangan harian dan membuat soal pertanyaan. Salah satu pertanyaan dari pelajaran IPA itu ada soal "1. Apa yang di sebut dengan gema?" ulangan telah berlangsung dan sampailah waktu untuk memeriksa hasil ulangan harian itu, ketika sedang memeriksa hasil ulangan harian itu siswa diantaranya yang menjawab bahwa "gema itu adalah bapak komputer!" sambil memeriksa saya tertawa sendiri dengan jawaban itu. Itulah pengalaman saya selama menjadi guru, entahlah apa yang ada di pikiran anak tersebut pada saat itu.
Pengalaman mengajar di sekolah dasar sangat unik, kadang menyenangkan tetapi juga sering menjengkelkan. Karena kadang ada anak yang bandel dan tidak taat, kadang nurut dan rajin ternyata tidak gampang menjadi guru.
Melihat siswa dengan karakter yang berbeda cukup unik juga, ada anak yang suka usil, hobi mukul - mukul meja berteriak dan ada juga yang menangis, bahkan ada juga yang tidak mau ngerjakan tugas (menulis/membaca). Di dalam kelas ngganggu temannya kadang membuat saya bingung dan pusing.
Pada waktu itu tepatnya tahun 1997 saya memulai mengajar dengan nol pengalaman dan pada waktu itu semua akal saya kerahkan untuk bisa menaklukan kelas yang sudah mirip bola pingpong, Allahuakbar ... seiring waktu dan berkat bantuan guru - guru senior saya bisa adaptasi dan melewati nya. Hingga sampai sekarang sudah lebih dari 25 tahun
Walaupun sudah lama, tetapi saya harus terus belajar. Karena banyak hal yang harus dipelajari supaya dapat mengikuti perkembangan
Wah, tentunya para pendidik sudah banyak yang mengalami kejadian atau pengalaman unik dalam mengajar dikelas. Apa lagi untuk pendidik yang sudah lebih jauh berpengalaman atau sudah lama mengguluti dunia pendidikan sejak lampau.
Mulai dari hal yang kecil aja bisa membuat proses belajar mengajar kita terhenti sejenak. Ketika kita (pendidik) dan anak didik tersebut melakukan perbuatan yang konyol yang tidak disengaja. Ketika belajar sedang berlangsung.
Haduw, tentunya kita terhenti karena kekonyolan yang tidak disengaja atau tiba-tiba muncul ketika belajar. Apalagi pada siswa SD terkadang hal atau kekonyolan tersebut membuat kita kehilangan konsentrasi karena melihat tindakan yang begitu bisa membuat kita terkadang ada yang emosi, tertawa, dan sebagainya.
Ini ada beberapa kejadian unik yang pernah saya dan teman saya alami ketika proses belajar mengajar sedang berlangsung. Sebenernya dari awal sih, saya sudah ketawa sendiri jika mengingat beberapa kejadian tersebut.
Perlukah kita memberi pembelajaran yang menyenangkan dengan menggunakan metode pembelajaran? Jawabannya iya perlu. Mengingat karakter siswa kita bermacam-macam. Termasuk gaya belajar siswa yang beragam. Contoh siswa yang memiliki karakter kinestetik. Sudah tentu siswa tidak akan bisa belajar. Karena anak ini merasa tidak nyaman dalam belajar akhirnya kabur dari kelasnya. Agar semuanya dapat memahami yuk kita belajar apa itu model pembelajaran?
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan pembelajaran kelas atau dalam pembelajaran tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain. Kemudian Joyce menyatakan bahwa setiap model pembelajaran mengarah kita untuk mendesain pembelajaran untuk membantu peserta didik sedemikian rupa, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, model dan teknik pembelajaran.
Make a match adalah teknik mengajar dengan mencari pasangan. Salah satu keunggulannya adalah siswa belajar sambil menguasai konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan.
Contoh sederhana pembelajaran adalah model pembelajaran Make a match yaitu pembelajaran yang teknik mengajarnya dengan mencari pasangan melalui kartu pertanyaan dan jawaban yang harus ditemukan dan didiskusikan oleh pasangan siswa tersebut.
Model pembelajaran Make a Match atau mencari pasangan merupakan salah satu alternatif yang dapat diterapkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Model pembelajaran Make a Match adalah pembelajaran menggunakan kartu-kartu. Kartu-kartu tersebut terdiri dari kartu yang berisi soal dan kartu yang lainnya berisi jawaban dari soal-soal tersebut.
Model pembelajaran Make a Match atau mencari pasangan seperti difirmankan dalam al-qur’an surat yasin ayat 36 yang berbunyi:
سُبْحَانَ الَّذِي خَلَقَ الْأَزْوَاجَ كُلَّهَا مِمَّا تُنْبِتُ الْأَرْضُ وَمِنْ أَنْفُسِهِمْ وَمِمَّا لَا يَعْلَمُونَ ﴿يس : 36﴾
Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.(QS. Yasin/36:36).
Dalam ayat ini dijelaskan bahwa Allah SWT telah menciptakan sesuatu di dunia ini dengan berpasang-pasangan, baik yang diketahui oleh manusia maupun yang tidak diketahui oleh manusia. Salah satunya adalah mengenai model pembelajaran Make a Match, dimana model pembelajaran ini menggunakan permainan kartu, jadi siswa harus mencari pasangan kartu yang dipegang.
Langkah-langkah proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Make a Match adalah sebagai berikut:
a. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, satu bagian soal dan bagian lainnya kartu jawaban
b. Setiap siswa mendapatkan satu buah kartu
c. Setiap siswa memikirkan jawaban atau soal kartu yang dipegang
d. Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya
e. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu yang ditentukan diberi poin
f. Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya
g. Demikian seterusnya
h. Kesimpulan.
Model Make a Match ini sangat efektif membantu siswa dalam memahami materi melalui permainan mencari kartu jawaban dan pertanyaan, sehingga dapat menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan.
Setiap model pembelajaran memiliki kelebihan dan kelemahan dibandingkan dengan model pembelajaran yang lainnya. Begitu juga model pembelajaran Make a match, adapun kelebihan dan kelemahaannya adalah sebagai berikut:
a. Kelebihan
1) Siswa dapat belajar dengan aktif karena guru hanya berperan sebagai pembimbing, sehingga siswa yang mendominasi dalam aktifitas pembelajaran.
2) Siswa dapat mengidentifikasi permasalahan yang terdapat dalam kartu yang ditemukannya.
3) Dapat meningkatkan antusiasme siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
4) Dengan penyelesaian soal (masalah), maka otak siswa akan bekerja lebih baik, sehingga proses belajarpun akan menjadi lebih baik.
5) Siswa dapat mengenal siswa lainnya, karena dalam proses pembelajaran terjadi interaksi antar kelompok dan interaksi antar siswa untuk membahas soal dan jawaban yang dihadapi.
b. Kelemahan
1) Diperlukan bimbingan dari guru untuk melakukan kegiatan.
2) Guru memerlukan waktu untuk mempersiapkan alat dan bahan pelajaran yang memadahi. Memerlukan waktu yang lebih banyak, sehingga waktu yang tersedia harus dibatasi jangan sampai siswa terlalu banyak bermain-main dalam proses pembelajaran.
Penerapan model pembelajaran ini harus memiliki kematangan dalam menggunakannya. Sehingga target yang kita harapkan agar bisa tercapai dan kemampuan siswa kita bisa dirasakan hasilnya.
Selamat belajar guru-guru yang hebat. Ditangan kita lah akan hadir siswa yang hebat pula. Dan tentunya dengan pengawalan melayani dengan hati dan terus terpantau. Selamat mencoba
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sangat menginspirasi. Salam kenal.
Injih bunda .... silahkan dicoba ...sangat mengena dari berbagai karakter dan gaya belajar siswa bisa diterapkan ... sehingga siswa tidak ada yang merasa tidak bisa ... semua yess aku bisa ...