TUTIK HARYANTI

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Misteri..#bag. 4

#TantanganGurusiana hari 41

Hari berlalu, hingga akhirnya dua minggu sudah setelah kejadian itu. Dan sampai sekarang tak satupun petunjuk yang bisa dijadikan patokan tentang siapa sebenarnya pelaku pencurian HP tersebut. Hingga akhirnya hari ini, orang tua dari Dion datang ke sekolah. Setelah kejadian memang ibunya Dion langsung konfirmasi pada bu Wita, selaku walikelas Dion, hanya saja bu Wita tak bisa kasih keputusan. Karena menunggu hasil dari usaha yang kemarin dilakukan. Dan karena sudah menunggu sekian hari dan belum juga ada kabar akhirnya ibu Dionpun hari ini datang ke sekolah.

Akhirnya diambil kesepakatan, bahwa sekolah bersedia menanggung separo dari harga HP tersebut. Begitu yang kudengar dari walikelasnya. Karena hilangnya memang jelas dalam kantor majelis guru, dan masih pada jam pembelajaran. Meskipun sudah waktu pulang sekolah. Tapi itulah bentuk tanggung jawab sekolah. Dan setelah itu, waktupun berlalu. Perbincangan tentang hilangnya HP tersebut pun sudah tak terdengar lagi, baik dikerumunan anak-anak, di kantin ataupun di majelis guru sendiri.

Hingga pagi ini, saat aku sedang sarapan di kantin sekolah, ibunya Lia, anak kelas sembilan, datang dan ikut duduk di kantin, menunggu Lia pulang. "Tumben Lia dijemput bu", tanyaku. Ibunya menjelaskan kalau motor yang biasanya dipakai Lia bocor, jadinya harus antar jemput. Dan obrolanpun berlanjut ke masalah yang sedang hangat di kabupaten tempat aku bertugas. Bisa dibilang tahun ini adalah tahun politik, tahun tebar pesona, dan segala aksesorisnya untuk menarik suara rakyat. Termasuk emak-emakpun beberapa tahun terakhir, menjadi satu komponen penting dalam setiap kampanye politik. Sehingga sekarangpun bukan hal yang aneh lagi kalau ibu-ibu, emak-emak, menjadi lihai dalam bicara politik.

Tak terasa waktupun sudah menunjukkan jam 10.15, saat kulirik jam tanganku. Dan akupun berniat untuk membayar makananku dan berencana untuk balik ke kantor, karena hari ini aku piket. Tiba-tiba ibunya Lia nyeletuk, mengatakan bahwa sekolah sekarang kok rasa tak aman, kemarin HP Dion, ini lagi HP nya Desi. Tersentak dan sangat kaget aku mendengarnya. Akhirnya aku duduk kembali untuk memperjelas apa yang barusan dikatakan ibunya Lia. Karena takutnya aku yang belum dengar informasi di kantor.

Dan ternyata memang belum ada satu gurupun yang tau, kalau tiga hari yang lalu telah terjadi 'lagi' kasus pencurian HP. Sekarang HP Desi yang raib dari tasnya, yang kemungkinan hilang saat jam istirahat kedua, waktu sholat zuhur. Guru-guru yang ada di kantor, tak kalah terkejutnya denganku, saat kukabarkan tentang HP Desi yang hilang. Sejenak kami terdiam dan tak tahu harus berkomentar apa.

#bersambung

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

hehehe, ikuti terus kisahnya y bu.. Barokallahu fik, Salam literasi

25 Feb
Balas

Complicated

25 Feb
Balas



search

New Post