SEPUCUK SURAT UNTUK ANAK DIDIKKU

Apa kabar anak-anak didikku…

Semoga hari ini engkau senantiasa dilimpahi berkah dan kasih sayang dari Allah swt..

Senantiasa sehat dan semangat untuk mengisi riuhnya kelas.

Selalu ceria menyapa teman dan gurumu

Meski masih menyisakan tugas rumahmu di sekolah.

Anak-anak didikku,

Kenakalanmu lah yang terkadang menjadi inspirasiku

Riuhnya suaramu lah yang jadikan lelahku sebagai Lillahku

Gelak tawamu jua lah menjadi penyemangatku.

Jadi kamupun jangan sampai patah semangat

Jika suatu saat nanti kamu akan mengalami kegagalan

Jangan sampai surut langkahmu

Saat nanti ada jalanan penuh lubang dan berbatu di hadapanmu

Nak, aku ingin minta maaf..

Jika selama ini, terkadang masih harus cerewet, masih harus sedikit keras dengan kalimat-kalimatku untukmu,.

Tapi yakinlah, itu semua demi kebaikanmu,

Bukan semata luapan kejengkelan, kekesalan, kemarahan, atau bahkan kebencianku kepadamu.

Maafkan jika baru sedikit saja ilmu yang bisa kuberikan padamu,

Semoga bisa jadi bekalmu kelak.

Apa yang aku bisa, apa yang aku tahu, telah kuberikan semua padamu

Tak pernah ada rasa pelit untukmu, atau akan kusimpan sendiri, atau bahkan sengaja aku manipulasi.

Sepenuhnya aku sadar, tidak semua yang kamu dapat dariku terasa manis., pasti banyak juga pahitnya.

Tapi yakinlah, tidak semua yang pahit itu meracuni, tapi justru terkadang yang pahit akan menjadi obat, yang bisa menyembuhkanmu.

Anak-anak didikku,

Kamu tahu, aku bukan malaikat, sehingga tak mungkin aku tak punya salah,.

Karenanya, jika nanti kamu tidak lagi bersamaku, dan pergi meninggalkan meja serta kursi-kursi itu, janganlah kamu ingat segala kekuranganku, kesalahanku, dan kejelekanku.

Setelah kau pergi, aku tak berharap apa-apa darimu, hanya kebanggaanku atas suksesmu.

Ini dari guru senin hingga sabtumu, yang tak pernah bosan melihatmu,

Menjumpaimu,mengawasimu,membimbingmu,melatihmu,bahkan memarahimu,

Agar kamu tegar dan kukuh dalam mengarungi jalan yang akan kamu jelang di masa depan.

Agar kamu tak patah arang dalam menghadapi congkaknya dunia yang terbentang luas.

Agar kamu sanggup menantang kerasnya gelombang kehidupan.

Penulis yang memiliki nama lengkap Tutik Haryanti ini adalah seorang guru mata pelajaran PAI di SMP Negeri 26 Bintan di Kabupaten Bintan dan masih aktif sampai sekarang. Ia lahir di kota Sragen, tepatnya pada tanggal 7 Oktober 1978.

Untuk dapat berkomunikasi dengannya, bisa melalui email [email protected] atau nomor WA 082178391117.