#TantanganMenulisGurusianaHariKe-34

Sejak aku menjadi guru, aktifitas yang aku lakukan adalah mengajar. Mengajar atau mentransfer ilmu sesuai bidang keilmuan yang diampu. Ketika mengajar di depan anak-anak, jelas bisa dilihat anak-anak yang tergolong pandai, aktif, santun, tanggung jawab. Anak-anak yang suka ngresek di kelas juga kelihatan. Aktifitas mengajar sudah kujalani hampir 23 tahun.

Saat Wabah Pandemi masuk Indonesia, aktifitas pembelajaran berubah dari tatap muka menjadi pembelajaran Daring, Luring atau kombinasi keduanya. Aku mengajar di daerah pinggiran, tentu saja tingkat ekonomi orang tua siswa tidak semuanya mampu membeli HP, membeli paket internet. Sudah terlanjur menjadi dalang dalam dunia mengajar, akupun tak resah bila ada siswa yang tidak memiliki HP ataupun tidak memiliki paket internet. Kutuliskan rangkuman materi, setelah itu dibaca dan dikerjakan tugasnya. Mudah bukan?

Masa Pandemi COVID 19 dunia belajar mengajar harus tetap berlangsung. Guru harus memotivasi dan terus memberi semangat dan dorongan kepada siswa untuk belajar. Belajar itu tidak dibatasi usia, ruang dan waktu. Di manapun kita bisa belajar. Melalui medsos pun kita bisa belajar. Hanya saja untuk membangun karakter anak didik melalui pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) tidak bisa maksimal dilakukan. Anak didik berada di lingkungan keluarga masing-masing yang tentu saja tanggung jawab mendidik ada di pundak orang tua. Ada sisi positif juga saat Pandemi bagi orang tua, selain mendampingi belajar anak juga membiasakan anak terus bertingkah laku yang baik, sopan dan santun.

Jombang, 3 Agustus 2020