Orang bilang aku awet muda karena tubuhku yang kecil. Memang sejak dulu aku tak pernah bisa gemuk. Paling berat badanku hanya mencapai 37kg , itupun saat aku hendak melahirkan anak ke-2. Terkadang merasa muda karena masih memiliki anak tertua duduk di kelas 2 SD. Namun usia yang semakin bertambah itu pasti. apalagi saat bertemu dengan murid - murid SD dulu kini sudah duduk di bangku kuliyah. 

Sore tadi aku hanya duduk menonton TV. tiba - tiba depan rumah terdengar ramai. Anak bungsuku juga memaksa untuk bisa main keluar, jadi kuturuti saja. Ternyata Pak RT dan beberapa warga sedang mengecat pagar. Maklum bulan agustus, pasti ada saja pekerjaan untuk memeriahkannya. 

Pandanganku beralih pada beberapa anak KKN. Semuanya laki - laki dan ganteng - ganteng. Kulihat pada putih bersih. Rasanya bukan anak orang biasa dan bukan daerah kampus Jember.  Ternyata benar, mereka dari Universitas Brawijaya Malang. Kebetulan mereka sudah pamit, jadi tak ada percakapan sedikitpun yang kutahu. Saat pamit, mereka bergantian melihatku kemudian adikku yang sedang menggendong anak , " mari bu, mbak," kata mereka . Aku tersenyum sambil mengangguk dan berkata pada adikku," dik, kelihatan ya, kalau sudah tua?". " heeee,,,iya paling mbak", jawab adikku menahan tawa. 

Paling tidak aku berpikir positif bahwa sebenarnya usia tak dapat ditutupi. Badanku memang kecil, tapi wajahku tak sesegar dulu. Mungkin aura keibuan yang kumiliki sangatlah tampak. Allah pasti akan memberi signal bahwa semakin lama usia kita akan habis. Aku tersenyum sendiri mengingat hal itu.