Dari semalam hujan tidak kunjung reda. Pagi ini Suamiku harus berangkat bekerja. Namun beberapa kali dia kembali. Karena tiap hendak berangkat, hujan kembali deras. Sampai pukul sembilan, hujan sedikit reda, suamiku bisa berangkat menggunakan mantel.

Setelah itu aku dan anak - anak hanya bermain di rumah dan menonton tv. Merasa bosan, coba kuambil gawai. Memeriksa mungkin ada pesan penting. Tanpa sengaja facebook mengingatkan statusku 11 tahun yang lalu. Dikolom komentar tertera nama teman kuliah . Kuperiksa berandanya, tak ada status terbaru. Terakhir statusnya 2020, entah mengapa aku masih penasaran. Kubaca kolom komentar statusnya, dan innalillahi wainna ilaihi rooji'uun. Ucapan bela sungkawa. Temanku telah meninggal setahun yang lalu. Mataku terasa panas, air mata tak terasa jatuh mengiring rasa kehilangan. Meski bukan teman dekat, dia kukenal baik dan suka sekali bercanda. Pernah bekerja bersama menyelesaikan tugas. Meski terlamabat, kudoakan semoga dia khusnul khotimah dan mendapatkan surga Allah.

Sejenak kuberpikir bahwa ajal memang tak dapat ditolak. Kematian itu pasti dan tidak menunggu kita siap. Bahkan untuk sekedar meminta maaf atau mengucapkan selamat tinggal pada semua orang yang pernah kita kenal. Karena itu, selama kita hidup hendaklah slalu berbuat baik . Tidak malu meminta maaf ketika salah. Tidak menyimpan dendam , agar kita dikenang dengan baik.