Tuti Rodiah

Belajar sepanjang hayat, Bekerja selagi kuat, berpirkir secara cermat. Mengajar di SMP 205 Jakarta lulusan IKIP Jakarta tahun 1996 jurusan Bahasa dan Sastra Ind...

Selengkapnya
Navigasi Web

Guru Spesialis Lomba (4 L)

Apa sih, guru spesialis lomba? jawabnya 4L ( lu lagi lu lagi). Itu terjadi karena biasanya guru-guru belum semuanya memiliki mental untuk mengikuti lomba, atau dengan kata lain mental juara. Akibatnya, bila ada lomba-lomba untuk guru maka pesertanya dia-dia lagi . Memang sah-sah aja sih, tetapi alangkah indahnya bila kita semua memiliki mental juara.

Sebetulnya, bila kiita mengikuti lomba, tujuannya bukan untuk menjadi juara, tetapi kita tetap harus punya tekad menjadi yang terbaik. Nah tekad inilah yang harus kita buktikan dalam keseharian kita sebagai guru.

Bila ingin menjadi yang terbaik, sejak awal menjadi guru, kita harus punya niat menjadi pendidik dan pengajar. Pendidik itu benerin anak, sedangkan pengajar itu minterin anak. Karenanya kita harus memiliki bekal yang banyak. Apa bekalnya? yaitu ilmu dan pengalaman.

Untuk menambah ilmu dan pengalaman yang harus kita lakukan adalah:

1. Sering mengikuti seminar atau pelatihan ( diundang atau bayar sendiri ikut pelatihan yang penting dapat sertifikat) Ilmu apa pun dari kegiatan ini tetap akan bermanfaat.

2. melakukan PTK, dan menulis laporannya. ( secara empiris kita pernah membuat PTK, tapi secara ilmiah belum karena tidak kita tulis dalam bentuk laporan)

3. Membaca sebagai kebiasaan ( Membaca apa pun akan sangat bermanfaat sekalipun secarik kertas tercecer)

4. Berselancar di dunia maya ( Banyak yang bisa diunduh dari sini, apa pun dimana pun bisa)

5. Mengikuti perkumpulan atau organisasi apa pun yang mendukung kita sebagai guru( MGMP, Koperasi, Posyandu, Gurusiana, dll)

6. Aktif di tengah masyarakat, ikut kegiatan di sekitar lingkungan kita ( Arisan, pengajian, jalan-jalan dll)

7. Harmonis dengan keluarga, membentuk keluarga yang samawa ( walau di tengah kesibukan tetap menjalin komunikasi dengan keluarga sangat penting)

8. Memiliki karakter dan kompetensi sebagai guru (Empat kompetensi sebagai guru harus kita jalankan)

9. Mungkin masih ada yang lain silakan tambahkan.

Bila kita memiliki semua itu, kita siap menjadi pendidik dan pengajar. Selain berwawasan luas juga memiliki karakter yang dapat digugu dan ditiru.

Selain itu, ketika ada lomba-lomba kita sudah siap dengan persyaratannya. Bila guru yang lain belum siap, maka kita akan dipilih oleh pimpinan untuk mengikutinya. Akibatnya yang siap ikut lomba ya, kita lagi ( 4L) itulah sebabnya kita menjadi guru spesialis lomba.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Iya Bu. Apa yang ibu tulis itu bukti di lapangan seperti itu. Masalahnya bagaimana kita mengajak teman guru agar punya semangat mrngikuti lomba.

26 Jan
Balas

Iya Bu. Apa yang ibu tulis itu bukti di lapangan seperti itu. Masalahnya bagaimana kita mengajak teman guru agar punya semangat mrngikuti lomba.

26 Jan
Balas

Betul Bu, kalau kata Pak Ihsan untuk menulis aja guru harus dipaksa ( seperti saya ini)

26 Jan
Balas



search

New Post