Tuti Rodiah

Belajar sepanjang hayat, Bekerja selagi kuat, berpirkir secara cermat. Mengajar di SMP 205 Jakarta lulusan IKIP Jakarta tahun 1996 jurusan Bahasa dan Sastra Ind...

Selengkapnya
Navigasi Web

Ibuku pintu surgaku

"Bunda Pulang..!" Teriak bungsuku sambil menghambur ke pelukanku. Kugendong ia sambil berjalan ke arah dapur. Sekilas bau yang tak sedap mampir ke hidungku. Kuedarkan pandanganku ke seluruh sudut dapur, tapi tak kutemui sumbernya. Aku bergegas menuju kamar, sambil kuturunkan anakku dari pelukanku.

" Sebentar ya Bilal, Bunda simpan tas dulu," kataku sambil kuusap kepala anakku. Bilall berlari ke ruang tengah sambil berteriak,

" Bunda.....tadi nenek eek di dapur...!"

bergegas kuganti baju dinasku, kemudian aku kembali ke dapur. Kuambil kain pel dan sabun kubersihkan seluruh ruangan. Kuangkat keset di bawah kran air, Olala... ternyata sumber bau itu berasal dari bawah keset.

Dapurku kembali harum, aku beranjak ke kamar ibuku. Kubuka pintunya perlahan. Kulihat dia sedang duduk di atas kasur yang sudah berantakan. Sarung bantal dan spre teronggok di sudut kamarnya. menyeruak bau tak sedap dari baliknya.

" Amih sudah cebok?" tanyaku sambil membereskan kamarnya.

" sudah, tadi sakit perut .." jawabnya pelan.

" Ya sudah, ganti dulu ya sprenya, nanti boleh duduk lagi disini." kataku sambil kupapah ibuku ke ruang tengah.

Kubersihkan seluruh kamarnya sampai ruangan kembali harum dan nyaman. Itulah tugas rutinku setiap hari sepulang mengajar. Lelah memang, setiap pagi sebelum berangkat kerja cucian menumpuk harus selesai sebelum pukul enam. Kalau lewat dari jam itu aku terlambat ke sekolah. Tapi semua itu kujalani dengan hati riang. Aku seharusnya bersyukur masih bisa merawat ibuku yang sudah senja. Di tengah kesibukanku bekerja, mengurus keluarga, aku masih bisa merawat ibu walaupun tidak sepenuh waktu. Kuhibur hatiku ketika lelah. Ibuku pintu surgaku, batinku.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kuteringat mertuaku yang sudah tiada dengan kebiasaannya yang istimewa. Birul walidain bagian dari kewajiban anak-anak Semangat mengetuk Pintu surga ya Bu

24 Jan
Balas

Terima kasih Ibu, cerita ini masih berlanjut. Semoga Allah memberi kekuatan dan kesabaran pada saya..

24 Jan
Balas

Terharu

24 Jan
Balas

Terima kasih

24 Jan

Terharu

24 Jan
Balas

Makasih

24 Jan



search

New Post