Resepsi Kilat Tetangga KUA
#Tantangan Hari ke-2
Santi tergopoh-gopoh turun dari motornya. Panik, melihat sudah banyak tamu berkumpul dirumah. Bahkan, para tamu membludak sampai teras rumah. Beberapa diantaranya, teman-teman kantor sang suami.
"Maaf,maaf, sudah menunggu lama", Santi berucap sambil menyalami tamunya satu persatu, mencoba menyunggingkan senyum ditengah rasa gugup dan malunya. Mempersilakan para tamu duduk, kemudian masuk untuk mempersiapkan sajian. Setelahnya, para tamu rehat menikmati segelas teh dan camilan yang baru saja dibuka, maklum tamu perdana. Santi mulai sibuk bersama rewangnya memasak nasi beserta lauknya. Sambil sesekali mengusap peluh didahi. Hujan deras yang turun sedari tadi, kali ini tidak memberikan kesejukan padanya. Antara panik belum ada apa-apa dan bingung karena suami belum pulang, dihubungipun tak bisa. Ditengah-tengah kepanikan mempersiapkan makan siang, tiba-tiba mati lampu. Ah, lengkap sudah kepanikannya. Beras yang Santi masukkan ke magic com belum berubah menjadi nasi. Alhasil, ia harus melanjutkan memasak dengan di liwet. Santi benar-benar berharap, ini hanya mimpi.
Akhirnya, dua jam kemudian Santi berhasil menyajikan makan siang untuk para tamunya. Sajian sederhana yang setidaknya bisa untuk menghormati para tamu yang sudah datang dari jauh. Masih sambil terus meminta maaf karena belum ada persiapan apa-apa. "Tidak apa-apa bu Santi, dari tadi kok minta maaf terus, ngomong-ngomong enak ya punya rumah disebelah KUA, kalau mau nikah tinggal nyabrang saja", celetuk salah satu tamunya membuat suasana sedikit mencair. Terdengar riuh tawa seisi ruangan, Santi turus serta didalamnya. Sepuluh menit kemudian, terdengar salam dari sang suami bersama dengan redanya hujan. Setelah tiga puluh kali panggilan tak terjawab masuk ke ponselnya.
#Tantangan hari ke-2
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kebayang tuh riweuhnya ada tamu, keren Bu
Alhamdulillah, Terima kasih bu
Repot sekali kelihatannya si Santi, sukses selalu buat Ibu Noviroh Diniarti. Tetap semangat dalam berkarya