(80) KANGEN
KANGEN
Oleh Uki Lestari
Ingin segera mencabik hari karena begitu lama terkukung. Terpenjara, bukan dipenjara. Entah sampai kapan, kita tak pernah tahu.
Sebagai manusia lemah dan jauh dari kata perkasa, kita hanya mampu berdoa, berdoa, dan berdoa. Tiada daya, upaya, dan kekuatan kecuali atas pertolongan Allah SWT.
Tak saja berdoa, kita juga bisa berikhtiar dalam bentuk tetap di rumah saja dan _social distancing_. Terpenting kita bersabar, badai pasti berlalu.
Suasana sekolah yang sangat dirindukan sudah mengimbau. Kebersamaan, perjumpaan, berbaris, senam, canda tawa, bergelut, kena marah, diskusi, membuat latihan, menggoda guru/murid, jajan di tempat langganan, dan semua yang berbau sekolah, begitu ingin dilakukan.
Baju-baju seragam yang bergelantungan di _hanger_ siap sedia dipakai dan berharap kita segera menggamitnya. Berharap perintah untuk sekolah itu tiba. Namun apa, bukannya surat perintah sekolah yang datang, malah surat keputusan dari gubernur beredar.
Perpanjangan status tanggap darurat Covid-19 diperbarui. Masa _lock down_ diperpanjang selama 45 hari lagi. Otomatis sekolah akan dimulai nanti setelah libur lebaran. Hiks!
Secara pribadi, saya bukannya senang dengan berita ini. Saya nelangsa. Lagi-lagi mesti menahan rindu pada anak-anak di sekolah.
Tingkah lakunya yang polos, sikapnya yang lugu, pertanyaannya yang nyinyir, dan senyum mereka yang tulus, sangat saya rindukan. Saya benar-benar merindukan mereka.
Tapi apa daya, wabah ini mengekang kita semua. Mengajak lebih dekat dengan dunia maya. Segalanya dilakukan dengan maya. Tak ada kontak fisik. Tak ada pertemuan. Seolah dunia nyata kini menjadi momok. Dijauhi.
Tak saja guru, murid pun merasakan hal yang sama. Belajar di rumah begitu membosankan. Tiada teman untuk bercanda, tiada guru yang menjelaskan, dan pastinya tiada jajan yang didapatkan.
Belajar bersama lain asyiknya dengan belajar sendiri di rumah. Kebersamaan membuat semua lebih ceria dan mudah. Diskusi hangat, tanya jawab asyik, dan mendengarkan penjelasan guru dengan khidmat.
Kemarin, saya melihat video dari _WhatsApp Group_ (WAG) sekolah suami. Seorang anak didiknya menangis karena begitu merindukan suasana sekolah. Ia sangat rindu pada teman-temannya.
Awalnya saya tertawa melihat ia menangis. Namun, lama-lama saya terbawa perasaan alias _baper_. Tak terasa dada saya sakit, merasakan yang ia rasakan. Ia mewakili perasaan saya saat ini.
Saya sangat merindukan murid-murid di sekolah. Keluguan dan keceriaan yang terpancar dari mereka begitu meneduhkan. Kadang jika saya dirundung masalah, mereka mampu membuat saya melupakan masalah tersebut.
Mereka merupakan anak-anak yang membuat hari saya indah sebagai wali kelas. Ada Raja yang penuh perhatian, ada Dafa yang imut dan pintar, ada Yelmi yang serba mau alias rajin, ada Nia yang kadang jadi guru kecil, pengganti saya bila saya ke kamar kecil, dan murid lainnya kelas 5 B yang bikin kangen.
Kangen ini begitu dalam. Saya hanya mampu berucap, tidak bertindak. Semoga saja kerinduan ini terobati secepatnya.
Semoga wabah yang mematikan di segala aspek kehidupan ini musnah dengan datangnya bulan suci Ramadan yang tak lebih sepekan lagi akan hadir. Aamiin.
"Anak-anak, Ibu kangen kalian. Apakah kalian kangen, Ibu?" batin saya.
Tak sadar air ini menetes perlahan. Bukan air mata, tapi es krim yang meleleh, yang sedari tadi saya abaikan karena fokus menulis. Hiks!
Solok, 16 April 2020.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kangen kangen kangen
Yuhuuuu, Kak Can. Kangen... Kangen.... Kangen mereka.... Hiks
Ternyata disaat seperti ini kita kangen dengan si imut, si cerewet, si sok tahu, si jail, si jaim, dan sisi-sisi yang lain..
Ho oh... Bener banget, Bro! Kangen mereka semua.... Hiks!
Ho oh... Bener banget, Bro! Kangen mereka semua.... Hiks!
Kangen bertemu anak-anak, ya.
Iyaaaa, anak-anak. Hihihi. Bukan ibu-ibu apalagi bapak-bapak. Hihihihi
Kita sama2 merindu ya? Maksudnya dengan anak2 hahaha