Uki Lestari

Perempuan kelahiran Sitiung II, 30 Juli 1987 ini adalah anak ke-5 dari tujuh bersaudara. Dibesarkan dari almarhumah ibu yang juga guru, membuat cita-citanya jug...

Selengkapnya
Navigasi Web
Bila Waktuku Telah Habis

Bila Waktuku Telah Habis

Bila Waktuku Telah Habis

Oleh Uki Lestari

Kematian adalah sebuah keniscayaan. Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati. Tak dapat diundur barang sedetik pun. Dimajukan pun kita tak punya kuasa.

Tiada satu pun makhluk-Nya tahu, kapan dia berpulang. Kapan dia kembali. Kita hanya mampu mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya dan sebaik-baiknya. Amal yang layak mengantarkan ke kehidupan yang abadi dengan selamat. Dari azab kubur juga azab neraka.

Bila waktuku telah habis, keinginanku tak banyak. Ingin wafat di penghulu hari, di hari mulia, di hari besar umat muslim sejagat raya, Jumat. Agar semesta dalam keadaan tersenyum menyambut jenazahku yang mulai memasuki babak baru di alamnya. Alam barzakh.

Bila waktuku telah habis, selalu kuberdoa diwafatkan di waktu Duha. Di saat salat Duha pada Jumat mulia. Ingin jenazahku tak memberatkan keluarga dan saudara seimanku dalam melakukan kewajibannya dalam penyelenggaraan jenazahku. Menerima hakku sebagai almarhumah hingga ke liang lahad.

Bila waktuku telah habis, aku ingin disalatkan di waktu jemaah jumat melakukan salat Jumat. Banyak tangan di sana, memintakan keselamatanku. Banyak doa di sana, mendoakan kebaikanku.

Seperti yang aku yakini di agamaku, jika seorang jenazah disalatkan lebih dari 40 orang, maka selamatlah dia dari azab kubur. Semoga Allah perkenankan.

Bila waktuku telah habis, aku tak ingin keluargaku larut meratapi kepergianku. Sejatinya kita juga akan menempuh kepastian itu. Jatah itu. Hanya waktu di antara kita tak sama. Apakah mereka yang terlebih dahulu atau aku yang lebih cepat. Tiada yang mampu menolaknya.

Bila waktuku telah habis, semoga anak-anakku mampu menjadi anak saleh dan salihah. Memang tak mudah mendidik mereka menjadi ahli ibadah di zaman serbacanggih dan darurat akhlak seperti sekarang.

Kuyakini, dengan bersekolah di pondok pesantren, kuharap mereka tertempa menjadi hamba yang saleh dan salihah. Yang senantiasa mengirimkan doa untukku di waktu-waktu mereka.

Subuh ini, aku berdoa, dimatikan di hari mulia. Pengharapan yang mungkin saja dirindukan setiap umat manusia. Hanya saja, itulah keinginan terbesarku selama masih di dunia. Bukan yang lain, hanya ini.

Bila waktuku telah habis, kuikhlaskan segala yang tersangkut hutang padaku. Jangan risaukan. Aku ikhlas. Dan bila ada hutang yang belum kubayarkan, kuharap hubungi aku, ingatkan aku.

Manusia memang tempat salah dan khilaf. Lupa permainan ingatan manusia, tolong ingatkan aku.

Bila waktuku telah habis, maafkan segala khilafku. Sengaja atau tidak. Besar atau kecil. Sudah lama atau baru kemarin. Aku, memang hamba penuh dosa. Banyak cela. Tak sempurna. Bantulah aku dengan maaf-maaf teman semua.

Mungkin saja raga tak pernah bersemuka. Namun, terkadang ada hati yang terluka. Tidak di dunia nyata, mungkin lewat sosial media di dunia maya. Aku khilaf, berilah maaf.

Bila waktuku telah habis, jika masih ada hartaku di dunia. Pergunakanlah dengan sebaik-baiknya. Yang mampu membantu jalanku menghadapi alam baruku di kubur nanti.

Dan aku tahu, harta yang paling berharga adalah anak-anak yang saleh dan salihah. Suamiku, bawalah mereka menjadi seperti yang kuharap. Mendoakanku di setiap waktu salatnya.

Karena aku tak tahu, apakah aku bisa menjawab segala tanya para malaikat. Syukur bila amalku mampu menemani dan melindungiku menanti hari akhir kelak. Bila tidak, siraman doa-doa merekalah yang kutunggu.

Ingatlah, Sayang. Jangan menangisi kepergianku. Carilah pengganti yang lebih baik dariku. Binalah rumah tangga yang bahagia, sebahagia di saat kita menjalaninya bersama di masa lalu.

Bila waktuku telah habis, didiklah anak-anak kita sesuai tuntunan agama kita. Yakinlah, tiada harta benda sebagai penolong melainkan doa anak-anak saleh salihah. Belanjakan harta di jalan-Nya.

Bila waktuku telah habis, ingatlah aku selalu. Bukan untuk mengenang cerita kebersamaan kita, namun siramilah aku dengan doamu. Apalagi di setiap waktu salat. Doakan dan kirimkan aku bacaan ayat suci Al-Qur'an.

Bila waktuku telah habis, yang ku tak tahu kapan itu terjadi. Dan sekali lagi, kuharap waktu itu datang di hari mulia, di hari istimewa. Jumat.

Solok, 11 November 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tulisan yang menyentuh..

11 Nov
Balas

Makasih, Bu.

11 Nov

So sweet.. Romantis poll... Semoga Samawa selalu.. Salam hangat untuk Bang Gorlis dan para bocah !

11 Nov
Balas

Makasih, Kang. Aamiin.

11 Nov

Bekal disiapkan tuk jemput waktu yang diberikan. Sukses selalu dan barakallahu fiik

11 Nov
Balas

Aamiin. Wabarakallah.

11 Nov

Mantap sekali ulasannya buk Uki...baper aku bacanya emang ada apa?

11 Nov
Balas

Makasih, Bu Nuryasni. Gak ada apa-apa, Bu. Hanya doa setelah subuh.

11 Nov

jadi nangis bu Uki, mantap salam sukses selalu

11 Nov
Balas

Semoga doa-doa kita didengar dan dikabulkan Allah ya, Bu. Aamiin makasih, Bu.

11 Nov

jadi nangis bu Uki, mantap salam sukses selalu

11 Nov
Balas

Berasa semuanya begitu dekat. Mewek Mbak Ukiii...Masyaallah. keren pisan...

11 Nov
Balas

Iya, Bu. Kita tak pernah tahu.

11 Nov

Aku ikut menangis membaca tulisan ibu. Sungguh kita tidak tau kapan saat itu datang. Tapi kematian itu pasti datang. Semoga Allah ijabah semua pinta ukhti. Barakallah

11 Nov
Balas

Aamiin. Makasih, Bu. Wabarakallah.

11 Nov

Tulisan yang membuat bunda baper membacanya, mantap say

11 Nov
Balas

Makasih, Bunda.

11 Nov

Tulisan bikin aku baper, sangat menyentuh, mengingatkan kita kalau waktu kita akan habis. Entah kapan di mana dan dalam kondisi yang bagaimana. Tak satu orangoun yang tau. Namun satu harapan, waktu berakhir dalam keadaan yang baik.

11 Nov
Balas

Iya, Bu. Semoga Allah mengijabah doa-doa kita. Dimatikan dalam keadaan sebaik-baiknya, husnul khatimah.

11 Nov

Aamiin. Bila waktuku telah habis, jangan ada berat karena dunia. Sungguh keindahan tempat disisiNya adalah indah yang tiada bandingannya. Semoga kita bisa selalu dalam ridaNya.

11 Nov
Balas

Aamiin...

11 Nov



search

New Post