Mesiu Berubah Bau
Mesiu Berubah Bau
Oleh Uki Lestari
Kali ini Bujang tak main-main turun ke medan perang. Peralatannya begitu lengkap. Tekadnya yang tak akan hilang, jalannya pun masih panjang, dan garis akhir kan dia pandang. (Kok mirip lagunya Saykoji ya).
Musuh menembakinya membabi buta. Bujang merayap di gundukan tanah yang mampu melindunginya dari tembakan musuh. Gencatan senjata pun berlangsung sengit. Dentuman demi dentuman bom membubuhi langit malam itu.
Bujang tak menyerah. Dengan napas tersengal, dia mencoba menyelamatkan diri. Bom yang menggelegar membuatnya terjatuh. Peluru tak kalah menderu dengan dahsyatnya. Namun, Bujang heran, mesiu itu baunya tidak seperti biasa. Bau telur! Buugh!!! Bujang jatuh ke lantai. Matanya terbuka. Dia baru sadar ternyata asal bunyi bom tadi dari kentut Romlah, istrinya terkasih. Bunyinya sungguh menggetarkan jiwa. "Pantesan mesiunya bau telur!" pikirnya yang baru saja mimpi bertempur di medan perang.
Solok, 22 November 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Pentigraf yang keren Uni...
Makasih, Mbak Mas... Hahahahahaa
Keren...Uki
Makasih, Bu Elki.
Lucu ibuk yo
Hahahaha, ndak salucu Ibuk do...
Wow.... pentigrafnya keren Bu Uki. Sukses selalu ya bu. Keren...
Makasih, Bu Ichaa
Keren....ternyata...
Makasih, Bu Irma.
Mantap bana ko a
Mokasih, Sanak.
Mantab pentigrafnys Bu.
Makasih Bu.
Wow, keren pentigrafnya, Bu Guru Cantik. Salam sukses.
Makasih, Bu Siti. Salam sukses.