PELARIAN
PELARIAN
Oleh Uki Lestari
Sajadahku merah hati
Tempatku berkeluh pada Tuhan
Wahai diri janganlah mendengki
Sejatinya dengki itu sifatnya setan
*
Ahad pagi asyiknya lari
Bisa juga senam di rumah
Bila iri telah bersarang di hati
Alamat semua orang akan salah
*
Bando hitam kupakai sekarang
Penghalang rambut yang jatuh ke mata
Wahai insan yang sedang berjuang
Allah akan lihat dan memberi rida
*
Guling bercorak pelangi
Bertengger di sudut sofa
Tanamkan jiwa cinta hakiki
Semata-mata semua karena-Nya.
*
Selimut biru telah mengimbau
Mengajak bergelut di atas kasur
Mata kantuk suara pun parau
Pertanda mata tak lagi akur
*
Langit hitam pertanda hujan
Payung dan ember pun siap sedia
Pantun ini jadi pelarian
Di saat kantuk sudah tiba
Solok, 5 Oktober 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Bia pantun, bia puisi apolagi cerpen. Mulus bantuak jalan tol. Sukses selalu Dikcan
Aamiin. Makasih, Uniku sayang...
Keren banget sih pantunnya, Bu Uki. Mantap.
Makasih, Bu Nopi.
Banta ambiak, langsung botik. Heehee
Yo muah e nyooo.... Hihi