Uki Lestari

Perempuan kelahiran Sitiung II, 30 Juli 1987 ini adalah anak ke-5 dari tujuh bersaudara. Dibesarkan dari almarhumah ibu yang juga guru, membuat cita-citanya jug...

Selengkapnya
Navigasi Web
Rindu Tak Bertepi

Rindu Tak Bertepi

Rindu Tak Bertepi

Oleh Uki Lestari

Di musim basah saat ini, tak bisa dimungkiri hujan membawa rindu kembali hadir. Mengenang satu per satu kenangan di masa lalu. Tentu saja kenangan indah. Karena yang buruk, cukup dijadikan pelajaran.

Senja ini, ditemani rintik rahmat-Nya yang membungkus ingatan pada sesuatu yang biasa disebut rindu. Rindu pada seseorang, beberapa orang, dan banyak orang. Tepatnya, sahabat pengajian.

Izinkan saya untuk memperkenalkan sahabat surga saya ini pada teman semua. Doa saya agar kami bersama-sama nanti berkumpul lagi di jannah-Nya. Aamiin.

Awalnya, di saat pengajian, kami hanya beranggotakan 3 orang saja. Uni Refnita Yulia, yang merupakan teman seangkatan saat kami LPJ dulu pada 2011, sahabat SD saya Nilam Permata Sari, dan saya sendiri.

Tak berselang lama, sekitar 2-3 bulan jalan pengajian, anggota baru pun hadir. Kak Winna sang rajanya bisnis kuliner online hadir di tengah-tengah kami. Makin ramai, makin asyik.

Dua pekan setelahnya, hadir singelfillah. Adik-adik yang cantik dan mapan. Yang mau berjuang di jalan Allah untuk mempertebal imannya dengan mengisi waktunya untuk mengaji bersama. Makin hangat dan saling menyemangati. Mari simak sahabat pengajian saya yang keunikan dan kelebihannya satu per satunya tak terbantahkan.

Uni Refnita Yulia. Ibu dari 3 orang anak ini adalah seorang ASN yang berdinas di Dinas Pertanian Kabupaten Solok. Orangnya sangat asyik. Mempermudah sesuatu yang dianggap sulit. Tidak ingin merumitkan segala hal. Namun, sangat kritis dan tegas bila menyangkut akidah dan persoalan agama. Beliaulah guru kami. Perempuan "Wong kito galo" ini, bersuamikan seorang ustaz berdarah Jawa, Ustaz Slamet namanya. Semoga keluarga beliau masuk ke surga tanpa hisab. Aamiin.

Nilam Permata Sari. Teman SD yang cantik jelita. Pesonanya tak pernah hilang. Baik dulu di saat bertubuh berisi ataupun sekarang yang langsing bukan main. Dari percakapan kami berdualah, kami ingin mengaji lebih tentang Islam. Dan mengajak Uni Refnita sebagai guru kami dalam memahami Islam lebih dalam. Semoga Nilam sekeluarga selalu dalam lindungan, jalan, dan berkah Allah SWT, aamiin.

Kak Wina. Ibu cantik layaknya perempuan India ini begitu manis senyumnya. Ada keteduhan di saat melihat beliau tersenyum. Bukan dibuat-buat, nyaman saja saat berbicara dengannya. Matanya yang teduh, memiliki pesona tersendiri. Tak jarang beliau menjamukan masakannya untuk kami para sahabat pengajiannya. Masakannya memang dahsyat. Tak salah beliau terjun ke bisnis kuliner. Sangat berkompeten. Semoga dagangan Kak Wina laris manis. Dan saya doakan beliau sekeluarga sukses dunia dan akhirat.

Teteh Alia. Perempuan berkulit putih ini juga sangat baik. Meskipun di saat pengajian saja bertemu dengannya, kesan yang beliau tinggalkan selalu menawan. Perempuan energik ini seorang tenaga kesehatan di Puskesmas Paninggahan. Semoga Teteh Alia dan keluarga melangkah bahagia secepat kilat ke surga-Nya. Aamiin.

Kak Evi Hasibuan. Ibu satu ini adalah seorang yang cerdas, supel, energik, ramah, ceria, dan asyik. ASN yang berdinas di Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) ini merupakan ibu berdarah Batak. Namanya saja "Hasibuan". Benar saja, orang Batak itu keras. Namun, jangan salah, mereka berhati lembut. Suaranya saja yang keras dan cepat, tapi susah juga dimengerti kalau tak fokus mendengarnya. Hehe. Barakallah, Kak Evi. Semoga kita dan keluarga, bertemu kembali di surga-Nya. Aamiin.

Riri, Intan, Suci, dan Sintia. Adik-adik yang masih singel. Mereka juga nakes. Ada bidan dan ahli gizi juga. Saya juga tidak menanyakannya lebih detail. Namun, mereka adalah nakes yang tangguh, semangat, bertanggung jawab, dan berjiwa ksatria. Semoga mereka lekas menemukan pendamping hidup. Lelaki yang mampu menjadikannya bidadari di dunia ataupun di akhirat.

Diana. Pegawai tetap di salah satu BUMN di Kota Solok. Gadis berdarah Palembang ini berani merantau ke negeri Minang demi menunaikan kewajibannya sebagai seseorang yang memiliki andil di bidang kerjanya. Semoga Diana cepat dapat jodoh. Dan tentunya jodoh terbaik pilihan Allah. Aamiin.

Dan terakhir, maaf saya lupa nama sahabat saya satu ini. Mungkin karena beliau baru bergabung dan baru sekali bersemuka dengan saya. Namun, tetap saya doakan kakak tersebut selalu dalam rahmat dan rida Allah. Bersama-sama menuju alam keabadian dengan amalan berlimpah. Menuju istana yang paling indah dan diagungkan. Surga.

Tak disadari, dengan menceritakan mereka, mengenang mereka, mengulik kembali masa-masa indah dengan mereka, rindu saya terobati. Dan seperti yang diinfokan oleh Uni Refnita beberapa jam lalu, insyaallah 1-2 pekan ke depan akan diusahakan kegiatan pengajian kami berjalan. Hopefully. Aamiin.

Muara Panas, 18 November 2020.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Masyaallah Murabbiyah yang sangat luar biasa. Mad'unya juga luar biasa. Barakallah untill Jannah...Amiin...

19 Nov
Balas

Aamiin. Wabarakallah, Bu Ir sayang.

19 Nov

Semoga dilancarkan.

19 Nov
Balas

Aamiin, makasih, Bu Nur.

19 Nov

Waww hapal semua deskripsinya. Keren sekali bucan

19 Nov
Balas

Makasih, Bu Setia yang cantik.

19 Nov

Makasih, Bu Setia yang cantik.

19 Nov

Makasih, Bu Setia yang cantik.

19 Nov

Mantap bunda sayang hapal ya...!salam sukses selalu

19 Nov
Balas

Makasih, Bunda Yenti sayang. Hehehe, hampir setiap pekan ngaji dulunya, Bun, sebelum korona tiba.

19 Nov



search

New Post