TANTANGAN 90 HARI MENULIS DI GURUSIANA (39) MATA LELAKI
MATA LELAKI
Oleh Uki Lestari
Bila bicara soal laki-laki, perempuan mana yang tak semangat. Apa lagi membahas tentang kelakuannya yang bikin gemas.
Iya, kita perempuan gemas banget bukan, saat mata laki-laki itu pemakaiannya sembarangan saja. Ups, maaf lelaki. Jangan marah, ya. Saya lagi semangat nih, kalau _ngomong_ tentang kamu, laki-laki.
Menurut KBBI, gemas itu memiliki dua arti. Pertama artinya sangat jengkel (marah) dalam hati. Kedua artinya sangat suka (cinta) bercampur jengkel; jengkel-jengkel cinta gitu lah, ya. Hihi.
Seperti yang terjadi di pagi Senin kemarin. Perang dunia ketiga sepertinya akan terjadi, yaitu antara saya dan suami.
Namun, tak jadi karena cinta antara blok barat dan blok timur mengalahkan keegoisan yang terjadi. Hahaha. Apaan sih, yuk lah kita lanjut ceritanya. Kembali ke laptop!
Matanya itu lho. Tidak dipakai sebaik-baiknya. Membuat jemari ini ingin mencubit pipinya yang _chubby_ itu.
Bagaimana tidak, suami _ngambek_ dan lesu saat keluar kamar. Ia _ngomel_ sambil bersungut-sungut.
Pasalnya apa? Ini dia masalahnya. Hihi. Beliau tidak menemukan kaus kaki yang sudah saya siapkan di keranjang.
Saya yang lagi makan, heran. Kok bisa tak ada ya. Kemarin, Ahad pagi saya taruh di sana selesai dicuci. Tapi kok tiba-tiba tak ada. Hilang kemana.
Saya percepat durasi sarapan. Setelah selesai, buru-buru saya ke kamar. Mengecek apa yang disebutnya itu benar atau tidak. Ada apa tidak kaus kaki tersebut.
Sejurus kemudian, saya tiba di kamar. Mata saya langsung tertuju ke keranjang. Memang tak kelihatan. Saya geser sedikit saja kain yang berada paling atas. Ketemu!
Dengan mulut komat-kamit, mata menyipit, napas naik turun, jemari mengepal, kaki sudah tak tahan untuk melangkah keluar.
Saya pun buru-buru menghadap suami. Menenteng sepasang kaus kaki yang dibilangnya tidak ada tadi, sambil berucap, "Ini bukannya kaus yang Uda cari?" tanya saya penuh kelembutan yang terpaksa dan napas yang tertahan.
"Eh, kok ada? Di mana ketemunya?" tanyanya sambil menahan tawa. Tak berani ketawa keras, karena merasa bersalah pastinya.
"Uda tuh, nyarinya tak pakai mata, tapi pakai mulut," balas saya yang masih menahan gemas.
Eh, Si Uda malah senyum-senyum lihat istrinya yang mukanya sudah membengkak. Kali ini, bukan badannya saja bengkak, wajah juga. Huft!
Beliau pun tersenyum simpul. Sebelum saya berikan ke tangannya, saya taruh di kursi dulu, seperti yang ada di dalam foto.
Terus suami nanya, "Kok difoto segala?" tanyanya penasaran sambil mencoba meraih kaus kaki tersebut. "Ini bahan tulisan! Biar diabadikan, nanti hilang idenya," jawab saya enteng namun bersungguh-sungguh.
Beliau mencoba merebut, "Sudah ah, malulah Da. Tahu pula orang banyak kalau Uda tak bisa mencari kaus kaki," ucapnya sembari mencomot nya.
"Dunia pun tahu kok, mata laki-laki itu iya gini! Tak bisa mencari benda kecil yang hanya berpindah sedikit saja. Tertutup sedikit saja," sambung saya sambil senyum nakal.
Dari kejadian ini, kita sebagai perempuan harus sadar. Jika, mata lelaki itu benar-benar tidak bisa diandalkan dalam mencari sesuatu. Kecuali mencari tambahan penghuni rumah. Hayo, maksudnya apa ini? Ya itu, tu. Cepat kalau soal itu mah.
Menurut Ustazah dr. Aisyah Dahlan, mata laki-laki dan perempuan itu amatlah berbeda. Jadi jangan coba-coba samakan di antara keduanya.
Mata laki-laki bersifat tajam dan lurus ke depan. Apa yang menjadi objek penglihatannya. Dia hanya fokus kepada benda tersebut. Tanpa mampu melihat benda sekitarnya.
Lain halnya dengan perempuan. Mata perempuan itu bersifat melebar. Tatapan ke depan, namun bisa melihat yang ada di samping kanan kirinya.
Jadi, kita sebagai perempuan terkadang tahu gerak gerik seseorang yang kita pantau, tanpa dengan jelas menatapnya. Iya, kan? Sering begitukah?
Sebagai pendamping hidup yang baik dan patut disayangi, marilah kita sadar. Bahwa mata suami kita itu memang tak bisa diandalkan soal cari-mencari. Hanya buang-buang waktu dan tenaga.
Baiknya kita sediakan secara sempurna. Seperti halnya kaus kaki tadi. Sebaiknya saya meletakkannya langsung di dalam sepatunya suami. Agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan. Perang dunia ketiga.
Namun, hati-hati juga oleh mata laki-laki. Karena, jika ia fokus pada sesuatu yang menjadi targetnya, akan mudah berubah haluan bila ada yang lebih memesona dari targetnya tersebut.
Saya pastikan, lelaki tersebut bukanlah Anda yang membaca tulisan saya ini, bukan? _Peace_!
Solok, 6 Maret 2020.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ada-ada aja idenya Uki nih, saya seperti terkelupas. Ondeh mandeh oooi xi xi