TANTANGAN 90 HARI MENULIS DI GURUSIANA 42) INNER BEAUTY
INNER BEAUTY
Oleh Uki Lestari
Tadi malam, saya melihat kiriman dari Pak Leck Murman di grup FB MGI. Bahwasannya beliau menyarankan memberikan apresiasi, pada teman gurusianer. Berupa tulisan untuk tantangan hari ini.
Kali ini, saya akan bercerita tentang salah satu teman gurusianer yang saya kenal. Saya memilihnya bukan karena tulisan-tulisannya. Tapi, lebih ke pribadi mereka.
Baiklah, saya akan memilih satu orang teman yang sangat saya kagumi. Baik parasnya apalagi sifatnya, yang saya rasa dapat diteladani. Beliau teladan saya, sejak bertemu pertama kali dengannya.
Memiliki paras cantik namun berperilaku buruk, tidak menjamin keindahannya bertahan lama. Wajah yang begitu molek dan indah tersebut, akan tergerus oleh cacat hati yang dimiliki.
Sebaliknya, meski memiliki rupa yang biasa saja, namun memiliki sifat mulia. Satu persatu orang akan merasakan kedamaian bila berada di dekatnya. Nyaman di sampingnya.
Yakinlah, rupa yang cantik akan mudah luntur. Luntur karena usia, luntur karena peristiwa semisal kecelakaan, dan luntur karena kurang perawatan.
Namun cantik hati dan jiwa, tak akan pernah tergerus waktu dan keadaan. Ia akan terus bersemai. Selagi cantik dari dalam diri itu selalu dijaga keistikamahannya. Inilah yang sering kita sebut dengan _inner beauty_.
Namun, teman saya satu ini memiliki keduanya. Berhati cantik terlebih lagi parasnya. Kecantikannya tidak luntur, meski di usianya yang tak lagi muda. Kecantikannya seperti orang Timur Tengah. Seperti perempuan Arab.
Meski baru pertama kali saya bertatap muka dengannya. Saya merasakan senang berkenalan dengannya. Tidak seperti dua insan asing yang baru saja bertemu.
Mungkin, rasa kekeluargaan di grup WA, sangat terbawa oleh kami satu sama lain. Merasa keluarga sendiri. Merasa dekat.
Saya juga heran, kok ya bisa saya langsung mau nginap di rumahnya waktu itu, padahal baru ketemu. Namun, firasat itu memang benar, saya tidak salah menetapkan pilihan. Memilih untuk menginap di rumah teman saya ini.
Niat hati bermalam di penginapan sekitar tempat wisata di sana terpaksa saya batalkan. Karena ajakannya untuk bermalam di rumahnya. Di samping bersilaturahmi, juga mengirit pengeluaran. Ups, ketahuan! Hihihi.
Sayangnya, saya tak membawa buah tangan apa-apa dari rumah. Andaikan saya ada inisiatif membawa beras solok, alangkah bahagianya hati ini. Berbagi enaknya beras yang telah terkenal dengan lagunya _Bareh Solok_.
Di rumahnya, beliau hanya tinggal berdua dengan suaminya. Ia memiliki 3 orang anak. Sati perempuan dan dua lelaki.
Si sulung bekerja di Ibukota. Saya lupa, yang dua lagi di mana, padahal kami sempat bercerita malam itu.
Beliau sosok perempuan yang salihah. Di tengah kesibukannya menjadi guru di sebuah SMA negeri di daerahnya, ia tetap melayani sang suami dengan sepenuh hati. Namanya, Ibu Muliati. _Facebook_ nya, Muliati Syam.
Suaminya pun baik. Sungguh beruntung suaminya memiliki istri sepertinya. Sudah berparas cantik, akhlak pun memesona. Ia juga seorang ibu yang melahirkan anak-anak ganteng dan cantik.
Dalam memasak pun ia unik. Cara masaknya berbeda dengan kebiasaan yang saya lakukan. Namun hasilnya, tetap cetar membahana. _Maknyus_!
Minuman favorit dengan suaminya pun diajarinya. Minuman sehat namun nikmat. Ia menamakan minuman tersebut dengan nama yang unik, _Jasesu_. Kalau tidak salah, kependekan dari jahe, serai, dan sungkai (jeruk).
Semoga Allah selalu melimpahkan keberkahan padanya dan keluarganya. Diberkahi umur, kesehatan, dan rezeki yang tak terkira.
Karena saya yakin, Allah akan menjaga hamba-Nya yang selalu ingat pada-Nya. Janji Allah itu pasti. Jangan pernah meragukannya.
Namun, bila Anda mau berkunjung ke rumah teman saya ini, jangan tiru saya, ya! Bawalah buah tangan, kalau bisa hasil endemik di kota Anda.
Seperti Solok, beras solok. Padang, bengkuang. Pekanbaru, nenas. Medan, salak.
Tapi, bagi Anda yang berasal dari NTT, saya mohon dengan sangat. Tolong jangan bawa komodo ke rumah teman saya tersebut. Karena, saya belum ingin kehilangan teman sebaik beliau.
Solok, 9 Maret 2020.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sudah mulai ketularan mas eko kayaknya Uki ko.....ending nyo tu luar biasa......salam kenal uki.....
Hihihi. Murid tantulah maniru Gurunya, Bu. Hehehe. Salam kenal juga, Bu. Senang berkenalan dengan Ibu.
Uki...uki
Kakcan.... Hahhhhaaaaa.
Wah, kepingin juga ketemu buk mul akibat cerita uky.
Iya, Bu. Silakan. Pintu rumah Bu Mul.selalu terbuka untuk.teman-temannya. Tapi ingat, jangan bawa batang getahnya ke Payakumbuh ya, Bu Darinas. Hahahahha
Berarti klu esi k Solok bao bengkuang tu, asiiaapppp
Yo, Si. Tu lah permintaan si penulis tu
Hahahhaaaa... Asal jaan pabrik.semen padang tu se ni bawoan ni. Hahahahahh
Kalimat penutupnya mantapSalam kenal bu ...
Terima kasih, Bu. Salam kenal juga, Bu Iwi.
Bgus skli, Ibuu...hebat.
Terima kasih, Bu Yossa. Ibu juga hebat sekali.
Apresiasi yg bagus. Semangat.
Terima kasih, Bu. Semangat!
Mantul
Terima kasih, Pak.