Uki Lestari

Perempuan kelahiran Sitiung II, 30 Juli 1987 ini adalah anak ke-5 dari tujuh bersaudara. Dibesarkan dari almarhumah ibu yang juga guru, membuat cita-citanya jug...

Selengkapnya
Navigasi Web
TANTANGAN MENULIS DI GURUSIANA (12) MASA LALU, MASA KINI, DAN MASA DEPAN

TANTANGAN MENULIS DI GURUSIANA (12) MASA LALU, MASA KINI, DAN MASA DEPAN

MASA LALU, MASA KINI, DAN MASA DEPAN

Oleh Uki Lestari

Masa jangan disia-siakan. Masa yang kita tempuh saat ini penentu di kemudian hari, untuk masa depan.

"Demi masa. Sesungguhnya, manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal soleh dan nasihat-menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran." (QS al-Ashar [103] : 1-3).

Dapat kita ambil hikmah dari kisah seorang pemuda yang sedang mencari jawaban atas pertanyaannya. Mengapa

Seorang pemuda mendatangi gurunya yang jauh. Medan yang ia tempuh sangatlah berat. Jalan yang berliku, pegunungan yang terjal dan hutan belantara yang kelam, ia lalui.

Tak hanya itu, bajunya pun kumuh, sepatu robek dan tubuh luka-luka. Ia tetap hadapi demi bertemu dengan sang guru.

Setiba di kediaman gurunya, ia pun menyampaikan maksud tujuannya. Ia mengatakan bahwa perjuangannya begitu berat.

Pengorbanannya untuk ke sini penuh usaha yang kuat, berat, dan jauh. Sepi, letih, dan derita ia lawan. Demi mencari jawaban atas penderitaannya.

"Mengapa saya belum menemukan cahaya petunjuk sedikit pun?" tanya pemuda.

Lalu, sang guru balik bertanya, "Apa yang kau bawa seberat ini?" tanya sang guru sambil melihat buntalan besar yang dipikul muridnya tersebut.

"Ini semua berisi barang-barang yang mengingatkan saya akan ratapan, tangisan, dan air mata saya. Benda ini juga menjadi penyemangat saya untuk mencari jawaban," terangnya.

"Sekarang, ikutlah denganku! " ajak guru. Mereka pun menyusuri jalan, hingga sampai di tepian sungai kecil.

"Naiklah!" ajak guru yang terlebih dahulu menaiki perahu tersebut. Pemuda itu pun naik dan menyusuri sungai hingga ke tepian seberang.

"Kita sudah sampai, mari kita lanjutkan perjalanan. Pikullah perahu ini!" perintah guru.

Pemuda tersebut kaget dan protes, "Tapi perahu ini berat, mana kuat saya memikulnya!" jawab sang pemuda.

"Benar sekali jawabanmu. Tadi untuk menyeberangi sungai perahu ini sangat berguna dan amat berarti dalam perjalanan kita.

Namun, setelah sampai ia tak digunakan lagi. Bila masih dibawa, ia hanya akan jadi beban yang memberatkan langkah kita ke perjalanan selanjutnya.

Begitu juga dengan kehidupan. Tangis, kecewa, sakit, derita, kesepian, kegagalan, dan bencana, amatlah berguna bagi kita. Hanya saja saat kita melangkah maju, semuanya harus kita tinggal, agar tak menjadi beban.

Maka, letakkan beban itu! Maka kehidupan akan terasa lebih ringan.

"Tinggalkan bebanmu itu! Ayo kita lanjutkan perjalanan!" ajak guru.

Pemuda itu pun menuruti perintah gurunya. Tak selang beberapa lama, sang guru bertanya, "Apa yang kau rasakan?".

"Saya lebih baik, langkah saya lebih ringan dan cepat. Saya menyadari, ternyata hidup ini bisa dijalani dengan begitu sederhana," jawab pemuda.

Jadi, mari kita renungkan. Bahwa masa lalu tidaklah penting. Masa kini dan masa depan yang harus diperjuangkan, karena itu penentu kehidupan kita di kemudian hari.

Hal-hal yang membuat kita terpuruk, cukup menjadi cambuk untuk menjadi lebih baik. Karena, yang baik itu ada karena dari ada yang tidak baik.

Orang yang berhasil, pastilah pernah jatuh dan gagal. Namun, kegagalannya itu tidak akan ia taruh di pundaknya. Melainkan ia jadikan pelajaran, agar tak terulang untuk ke depan.

Masa lalu yang baik, jadikanlah teladan. Dan masa lalu yang buruk, cukup jadikan pelajaran. Jangan pernah dibawa ke masa kini, apalagi ke masa depan.

Solok, 8 Februari 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tulisan yang penuh makna. Terima kasih sudah mengingatkan lewat goresan ini Uki cantiq. Sehat, bahagia dan sukses selalu minantu ibuk. Barakallahu fiik

08 Feb
Balas

Alhamdulillah, Buk. Sama2 Buk. Aamiin Yaa Rabb. Waiyyaki. :)Wabarakallah

08 Feb
Balas



search

New Post