TANTANGAN MENULIS DI GURUSIANA (11) DUHA
DUHA
Oleh Uki Lestari
Siapa yang tidak tahu salat Duha. Merupakan salat sunah yang dilakukan ketika waktu duha.
Waktu duha dimulai saat matahari naik, lebih kurang 7 hasta sejak terbitnya (kira-kira pukul tujuh pagi) hingga waktu Zuhur.
Jumlah rakaat salat Duha minimal 2 rakaat, dan menurut ijtima' ulama, maksimalnya ada yang berpendapat 12 rakaat, ada pula yang berpendapat sampai berapa mampu.
Saya simpulkan, yang terbaik menurut kita saja. Berapa kita mampu melaksanakannya. Karena ini adalah ibadah. Sesuatu yang baik dan disenangi Allah SWT.
Salat ini dilaksanakan dalam satuan 2 rakaat dan satu salam.
Salat ini merupakan salat sunah yang bila dikerjakan begitu banyak manfaat terkandung di dalamnya.
Orang yang melaksanakan salat Duha akan dilapangkan dadanya dalam segala hal, terutama dalam hal rezeki.
Keutamaan salat Duha sangatlah banyak, diantaranya:
1. Sebagai pengganti sedekah anggota badan
2. Diampuni dosa-dosanya
3. Dicukupi kebutuhn hidupnya
4. Mendapat pahala setara haji dan umrah
5. Masuk surga melalui pintu duha.
Begitu banyak keutamaan yang Allah janjikan kepada orang-orang yang membiasakan salat Duha. Lalu, masihkah kita tak tergiur mengerjakannnya? Janji Allah mana lagi yang kita ragukan?
Ibadah sunah ringan namun kaya fadilat inilah, yang coba saya jadikan pembiasaan baru di kelas.
Iya, alhamdulillah ide ini terbersit siang kemarin. Di saat saya mulai melaksanakan salat duha di kelas. Biasanya ibadah sunah ini saya lakukan di ruang guru.
Memutuskan untuk salat di dalam kelas, di samping anak-anak tak tertinggal saat belajar, anak-anak pun termotivasi untuk meniru.
Alhamdulillah masih ada kesempatan melaksanakannya, tapi mengapa tidak membawa mereka sekalian? Toh ini kebiasaan mulia. Membiasakan hal baik sejak dini kepada mereka.
Meski kelas kami kecil dibandingkan kelas lain, namun tak menyurutkan niat saya dan anak-anak. Kami geser meja dan kursi ke sisi kiri. Jarak antar meja kini tak jauh, cukup lewat anak saja cukup.
Sebelumnya hanya sajadah singel dan sepasang mukena yang tersedia untuk guru. Kali ini, saya cari karpet untuk melengkapi musala kecil-kecilan ala kami.
Terbentanglah karpet hijau dengan satu sajadah kecil dan mukena. Bagi siswi, dianjurkan membawa mukena dari rumah. Namun untuk kali ini, kami bergantian memakainya.
Alhamdulillah, hari ini mereka mulai melaksanakan salat sunah tersebut. Setelah waktu istirahat, mereka luangkan waktu 5-10 menit untuk duha.
Melihat saya salat 4 rakaat, mereka pun bertanya, "Bu, kok dua kali Ibu salatnya?" tanya seorang siswa. "Ibu salat duha 4 rakaat, 2 rakaat 1 salam, 4 rakaat ya dua salam" jawab saya.
Mereka pun menambah lagi salatnya 2 rakaat lagi. Hati ini bahagia. Semoga mereka istiqomah, begitu pun dengan gurunya. Aamiin.
Solok, 7 Februari 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
mantap..jawaban yg bijak utk murid yg cerdas...masuk surga lewat pintu Dhuha..bimillah..
Aamiin.... Semoga kita ketemu di surga besok ya, Lee Min ho....Kalau saya gak ketemu, tolong persaksikan pada Allah, bahwa kita pernah menuntut ilmu sama2 dan berjuang sama2 di tantangan Gurusian ini, ya Pak. Semoga Lillah berbuah berkah.