Uki Lestari

Perempuan kelahiran Sitiung II, 30 Juli 1987 ini adalah anak ke-5 dari tujuh bersaudara. Dibesarkan dari almarhumah ibu yang juga guru, membuat cita-citanya jug...

Selengkapnya
Navigasi Web
TANTANGAN MENULIS DI GURUSIANA (16) WARNA

TANTANGAN MENULIS DI GURUSIANA (16) WARNA

WARNA

Oleh Uki Lestari

Hari ini adalah hari yang lelah. Mengapa? Karena, hari ini merupakan hari bersejarah. Guru-guru, kepala sekolah, karyawan koordinator wilayah (korwil), dan pensiunan se-Kecamatan Bukit Sundi mengadakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) koperasi.

Acara tahunan ini menjadi agenda wajib untuk penyampaian hasil kerja pengurus koperasi yang mereka kelola.

Kami ditunjuk sebagai tuan rumah. Awalnya menolak, karena pasti akan membuat sibuk dan ribet. Namun, akhirnya menyetujuinya, berharap lelah ini berkah.

Jauh-jauh hari, saya dan kawan-kawan di sekolah, telah mempersiapkan seragam yang akan kami pakai. Baju merah hati pilihan kami. Dengan rok plisket batik sebagai bawahannya.

Untuk hijab, masih dalam perencanaan. Namun, lagi-lagi saya dihadapkan pada sesuatu yang menjadi musuh besar saya. Apa? Warna krem.

Berdasarkan komando dari kepala sekolah, hijab yang dipakai saat hari H, berwarna krem. Oh tidak. Saya lesu. Tak bergairah.

Berkali-kali saya tawarkan untuk hijab, warnanya marun saja, sama seperti baju. Namun, kawan-kawan banyak yang tidak memiliki warna tersebut.

Karena mengikuti suara terbanyak, jatuh pilihan kepada hijab krem. Saya pasrah. Tak berkutik.

Saya galau. Hijab krem yang saya punya tidak cocok untuk dipakai dengan setelan seragam. Pikiran saya melanglang buana, mencari ide.

Hijab yang saya punya, merupakan hijab jadi atau hijab langsung. Ukurannya pun besar. Cocoknya dipakai dengan gamis dan gaun.

Akhirnya, ada warna hijab yang mendekati warna krem tapi juga mengarah ke warna coklat susu. Inilah alternatif yang dapat saya pilih.

Saya hanya mampu berdoa, semoga hijab ini cocok dengan kulit wajah, cocok dengan warna baju, dan yang terpenting, komandan tidak marah.

Untungnya, teman-teman warna hijabnya pun banyak yang tidak krem. Ada yang sama seperti warna hijab saya, malah ada yang berwarna coklat susu, dan hanya beberapa yang benar-benar berwarna krem.

Dari remaja hingga usia matang seperti sekarang, saya belum bisa move on dari warna krem. Warna ini bagai momok yang menakutkan bagi saya.

Saya benci warna krem. Karena, warna tersebut tidak cocok dengan kulit saya. Baik hijab ataupun baju. Jika bisa dihindari, akan saya hindari.

Saking tak sukanya dengan warna tersebut, hijab saya hanya satu yang berwarna ini. Itu pun membelinya karena salah duga.

Saya kira putih, ternyata krem. Itulah kelemahan membeli online. Meski bahannya sesuai dengan keterangan. Tapi warna, kadang-kadang berbeda dengan foto yang ada.

Menurut saya, warna krem membuat warna kulit wajah menjadi gelap. Entah mengapa. Yang jelas itu yang ada di pemikiran saya. Itu yang saya lihat dan rasakan.

Bila memakai hijab berwarna krem, wajah saya kelihatan kusam. Makanya, saya sangat tidak berkeinginan memiliki hijab berwarna ini. Apalagi membelinya.

Bahkan, seandainya seseorang berniat memberi saya hijab berwarna krem. Maka, dengan otomatis saya tidak akan menolaknya.

Toh, saya bisa memberikannya lagi pada mereka yang membutuhkan. Karena, menolak rezeki itu tidak boleh.

Benar. Saya ndak akan menolak. Siapa saja yang bersikeras dan mengindahkan penjelasan saya ini. Hubungi saya. Saya akan terima dengan tangan terbuka dan senyum ceria. 😁

Solok, 12 Februari 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Phobia krem ceritanya, semoga warna cream membawa berkah.....

12 Feb
Balas

Hihihi. Iya, Pak. Semoga, Pak. Aamiin.

12 Feb

Apapun warna hijabmu,dikau tetap cantik dik

12 Feb
Balas

Aamiin. Doa yg tulus dari Kakandaku ini, membuat hati ini berbungabunga. Terima kasih, Buk. Hehehe.

12 Feb

Crem juga cantik uki

12 Feb
Balas

Hohoho. Alhamdulillah kalau lai ni. Kalau jo Uki, ndak nyaman dan tentram rasonyondo, Ni. Hehe.

12 Feb

Setiap orang punya alasan kenapa tidak menyukai sesuatu.... Keren tulisannya bu...

13 Feb
Balas

Iya, Bu. Pasti ada alasan. Hehe. Terima kasih, Bu.

13 Feb

Tatap rancaaakk..

13 Feb
Balas



search

New Post