Uki Lestari

Perempuan kelahiran Sitiung II, 30 Juli 1987 ini adalah anak ke-5 dari tujuh bersaudara. Dibesarkan dari almarhumah ibu yang juga guru, membuat cita-citanya jug...

Selengkapnya
Navigasi Web
TANTANGAN MENULIS DI GURUSIANA (19) SAHABAT

TANTANGAN MENULIS DI GURUSIANA (19) SAHABAT

SAHABAT

Oleh Uki Lestari

Setiap manusia mengenal manusia lain tak terhitung jumlahnya. Begitu banyak orang yang kita kenal. Dan saling berinteraksi satu sama lain. Sebab, manusia merupakan makhluk sosial.

Sejatinya, kita akan merasa lebih nyaman dekat dengan seseorang atau beberapa orang. Melebihi kedekatan dengan orang lain. Inilah yang sering kita sebut dengan sahabat.

Lalu, seperti apakah seseorang yang pantas disebut sahabat?

Apakah ia yang mengajakmu hangout ke kafe? Apakah ia yang menangis bareng denganmu saat nonton konser? Apakah ia yang selalu ada di sampingmu saat foto narsis?

Atau, apakah mereka yang membelikanmu tiket nonton ke bioskop bareng? Apakah mereka yang tak pernah absen bilang, "Jangan lupa makan ya!" Apakah mereka yang mau menemani kamu saat kamu bosan?

Baik. Ini mungkin seseorang yang pantas disebut sahabat versi kita.

Namun, di dalam kitab suci Al-Qur'an, Allah SWT telah menjelaskan. Bahwa sahabat terbaik itu adalah mereka yang membuat kita lebih baik.

Orang yang pantas dijadikan sahabat itu dalam firman Allah, "Yang membantumu dalam kebaikan, yang menasihatimu dalam keburukan, serta bersabar di dalamnya."

Mari kita renungkan, sudahkah kita memiliki sahabat seperti yang disebut dalam Al-Qur'an?

Ayo kita hitung, sudah berapakah sahabat yang kita miliki, berdasarkan firman Allah tersebut? Adakah? Siapakah?

Adakah yang mengajak kita untuk semangat berpuasa sunah? Adakah yang memotivasi kita untuk membaca Al-Qur'an?

Adakah yang mengajak kita salat berjamaah? Siapa yang memberikan kita contoh melakukan kebaikan?

Siapa yang menasihati, jika kita berbuat salah? Siapa yang menjawab kegalauan kita? Siapa yang mencegah kita berbuat maksiat?

Siapa yang membangunkan kita di saat kita telat salat Tahajud? Siapa yang mengingatkan kita di saat kita lupa salat Duha?

Bila ternyata tidak ada seorang pun yang melakukannya. Betapa malangnya nasib kita selama ini.

Ternyata kita tidak memiliki sahabat seorang pun. Meski kita berfikir telah memilikinya.

Hati-hatilah dalam bersahabat. Pandai dalam memilih. Sebab, siapa kita dapat dilihat dari siapa sahabat kita. Tidak akan beda. Tidak jauh beda.

Bila bersahabat dengan yang buruk, kita juga akan buruk. Jika bersahabat dengan yang saleh, tentu kita ikut menjadi saleh.

Dan kalian semua tahu? Saya yang menulis ini, menganggap kalian yang membaca tulisan ini, adalah sahabat terbaik.

Mari kita saling mengingatkan dalam kebaikan dan saling menasihati dalam keburukan. Jangan lelah akan hal itu, Sahabat!

Solok, 15 Februari 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren

15 Feb
Balas

Makasih, Uni.

16 Feb



search

New Post