Uki Lestari

Perempuan kelahiran Sitiung II, 30 Juli 1987 ini adalah anak ke-5 dari tujuh bersaudara. Dibesarkan dari almarhumah ibu yang juga guru, membuat cita-citanya jug...

Selengkapnya
Navigasi Web
TANTANGAN MENULIS DI GURUSIANA (28) JANGAN MELINTAS, NANTI KUKEJAR
Cover e_Majalahku

TANTANGAN MENULIS DI GURUSIANA (28) JANGAN MELINTAS, NANTI KUKEJAR

JANGAN MELINTAS, NANTI KUKEJAR

Oleh Uki Lestari

Sebagai ciptaan-Nya, kita hanya mampu berencana. Sedangkan yang melancarkan dan menjadikan nyata, Dialah Zat Yang Mahakuasa.

Sebetulnya, kemarin saya berkeinginan untuk membesuk seorang teman di Sijunjung. Namun ada beberapa hal yang membuat rencana itu tak dapat ditunaikan.

Kegiatan suami yang tak bisa ditangguhkan, membuat niat mulia itu kami pending. "Mungkin belum waktunya," batin saya.

Pagi-pagi, saya pun meminta izin pada suami. Ingin mengikuti sebuah workshop tentang cara pembuatan e_Majalah.

Saya membiasakan ke luar rumah dengan izin suami. Sejatinya tidaklah rida Allah di setiap langkah, bila suami tidak rida terhadap kepergian kita. Sekalipun itu bertujuan menuntut ilmu.

Suami pun membolehkan. Acaranya pun tidak jauh. Di kampung halaman saya, di Kotobaru.

Setelah mengantongi izin dan rida suami, saya pun berkemas. Bersemangat menjemput ilmu baru. Sesuatu yang belum pernah saya ketahui.

Lebih kurang 30 menit perjalanan, saya pun sampai di tempat tujuan. Ternyata, saya terlambat beberapa menit.

Setelah mengucapkan salam, saya pun masuk dan menuju meja yang telah disediakan. Namun kursi di meja yang saya tuju habis. Sejurus kemudian, seorang bapak yang baik mengambilkan satu kursi untuk saya.

Sungguh baik bapak tersebut. Saya mengenalnya di sosmed. Namun, ini kali pertama kami bersemuka.

Padahal, sebelumnya pernah ketemu, tapi tak saling kenal. Namanya Pak Anoto Koto alias Ermiyanto. Beliau guru dari Padang Panjang.

Ternyata, peserta pelatihan gratis yang diadakan oleh Pak Adhan Caniago ini, tak saja berasal dari Solok. Tapi juga dari beberapa daerah di luar Solok. Seperti Padang Panjang dan Pariaman.

Meski berasal dari daerah yang berbeda-beda, namun memiliki satu tujuan. Yaitu menuntut ilmu. Iya, menambah ilmu bagi pencari ilmu.

Saya pun duduk dengan dua teman kakak perempuan. Yang satu sudah kenal dekat dengan saya, Hilda namanya. Satu lagi namanya Dona. Uni ini sekampung dengan Uni Hilda.

Tak disangka, Ni Dona ini sudah mengenali saya. Beliau tahu nama saya. Kok bisa?

Iya. Beliau mengenal saya dari tulisan saya. Ternyata beliau membaca kiriman-kiriman tulisan saya selama ini.

Bahkan beliau mengatakan, bahwa tulisan saya yang berjudul Cintai Ia Kemarin, Sekarang, dan Selamanya itu membuatnya sadar. Saya mendengar ceritanya penuh khidmat.

"Uki, tulisan Uki kemarin itu bagus banget! Sampai-sampai bikin aku nangis, lho! Waktu itu, aku lagi marah besar sama suami. Tapi, setelah baca tulisan Uki, aku sadar dan segera minta maaf padanya," ucapnya.

Dengan tidak menampakkan kebahagiaan yang tiada tara. Bahkan jika bukan di tempat pelatihan, mungkin saya akan berlari-lari kecil memeluk tonggak yang seperti pohon kelapa di pantai.

Untungnya saya sadar, itu tidak tidak mungkin terjadi. Di samping saya pemalu, itu juga bikin wajah saya merah padam. Sehingga saya urungkan niat tersebut.

Saya pun berucap syukur. "Alhamdulillah, tulisan saya dibaca bahkan bermanfaat dunia akhirat bagi pembacanya. Oh, bahagianya hati ini," ucap saya dalam hati.

Mungkin inilah kebahagiaan seorang penulis. Karyanya dibaca dan mampu membuat perubahan ke arah yang baik bagi pembacanya.

Doakan saja, saya tetap dihadiahkan Allah SWT ide-ide yang semuanya datang dari-Nya. Bukan saya yang hebat, namun Dialah yang memberi petunjuk.

Tak lama dari teman semeja bercerita. Tetangga tempat saya duduk pun mengungkapkan. Bahwa tulisan saya bagus dan enak dibaca. "Keren!" katanya.

Saya berucap terimakasih sambil melayangkan senyuman malu yang tersipu. Sebenarnya bahagianya ndak ketulungan, namun senyum termanis yang saya punya yang mampu saya keluarkan saat itu.

Di sela-sela pelatihan, narasumber pun menanyakan dua teman yang duduk semeja dengan saya. Ia menanyakan nama dan tempat mengajar.

Mereka pun menjawab sambil perkenalan diri dengan anggota lain. Saya ikut mendengar.

Namun, tak jauh dari saya duduk. Tiba-tiba seorang kakak yang juga saya kenal bertanya pada narasumber. " Yang satu lagi ndak Bapak tanya, Pak?" tanyanya menggoda.

Narasumbernya pun tersenyum dan menjawab, "Oh, yang itu sudah tahu, dari tulisannya di FB," jawabnya sambil tersenyum.

Saya pun kaget. Padahal saya dan narsum cuma berteman biasa. Ndak menyangka beliau juga membaca tulisan saya. Hehe. Lagi-lagi alhamdulillah ucap saya lirih.

Sejatinya, sebuah karya mampu mengantarkan kita pada dunia yang lebih luas, pada orang yang lebih banyak, pada tempat yang lebih jauh.

Jangan berhenti berkarya. Jangan berhenti membaca. Jangan berhenti menulis.

Sebab, membacalah bila ingin mengenal banyak hal. Dan menulislah jika ingin dikenal banyak orang.

Inilah bukti nyata, ini yang saya rasakan. Manfaat membaca ataupun menulis, banyak kita temui secara implisit, tapi tak jarang juga yang terpampang nyata.

Jadi, jangan melintas di hadapan saya. Karena saya akan mengejarmu. Siapa? Bukan siapa. Tapi, apa. Apa? Ilmu dong!

So, masihkah kita malas membaca atau menulis? Ayo, jangan bilang tidak bisa bila belum memulai!

Solok, 24 Februari 2020.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap, Bu Uki Lestari... semoga istiqamah

24 Feb
Balas

Aamiin. Terima kasih, Bu Roskamidar.

24 Feb

Keren..terima kasih Ibu.

24 Feb
Balas

Terima kasih, Bu Sri.

24 Feb

Salam literasi

24 Feb
Balas

Salam literasi, Uni. Hihi

24 Feb

Membaca salah satu cara mengungkap dan menulis salah satu cara mengikat, untuk ILMU

24 Feb
Balas

Mantap, Pak. Benar sekali, Pak.

24 Feb



search

New Post