Napak Tilas Kurikulum Pendidikan di Indonesia
TANTANGAN MENULIS 90 HARI (Hari Ke-4)
Sebagai seorang pendidik maka tugas utama seorang guru adalah memahami hakikat kurikulum pendidikan yang terus menerus mengalami perubahan seiring dengan perkembangan zaman.
Pada tahun 1975 kurikulum menekankan pada tujuan pembelajaran yang ingin dicapai secara lebih efektif dan efisien. Sumber pengetahuan seluruhnya berpusat pada guru (teacher center) Pada saat ini penjurusan di SMA ada lima A1(Fisika),A2(Biologi),A3(Ilmu Sosial),A4(Ilmu Budaya),A5(Ilmu Agama)
Sedangkan pada tahun 1984 kurikulum berubah posisi siswa sebagai subjek belajar dari hal yang bersifat mengamati,mengelompokkan,mendiskusikan hingga melaporkan inilah yang dikenal dengan istilah cara belajar siswa aktif (CBSA) .Di SMA ada tiga jurusan A1 Fisika,A2 Biologi, A 3 Ilmu Sosial
Di tahun 1994 kurikulum menekankan pada hasil belajar peserta didik yang berbasis pencapaian kompetensi sehingga kurikulum pada saat ini disebut Kurikulum Berbasis Kompetensi(KBK) . KBK tidak mempersoalkan proses belajar yang terpenting pada tingkatan tertentu peserta didik diharapkan dapat mencapai kompetensi tertentu
Beranjak ke tahun 2006 Kurikulum pendidikan di Indonesia berubah lagi menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dimana sekolah-sekolah diberi keleluasaan untuk mengembangkan pengetahuan peserta didik berdasarkan potensi dan kearifan lokal daerah masing-masing.Adapun Standar Nasional yang ingin dicapai ada beberapa: Standar Isi,Standar Kompetensi Lulusan,Standar Tenaga Kependidikan,Sarana dan Prasarana,Pembiayaan dan Penilaian pendidikan. Di SMA ada tiga jurusan IPA,IPS dan Bahasa
Kurikulum 2013 membawa perubahan yang sangat besar dalam sejarah perubahan kurikulum pendidikan di Indonesia menekankan pada proses pembelajaran yang berpusat pada siswa (student center), guru hanya sebagai pengarah dan pembimbing bagi siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan untuk mencapai tujuan dan hasil belajarnya.Nilai religius,Sikap Sosial menjadi bagian dari penilaian dalam proses belajar. Tinggal dua jurusan di SMA yakni IPA dan IPS dan ada kelompok mata pelajaran umum/wajib,Peminatan dan Lintas Minat
Kurikulum ini nyaris dapat menghapuskan perbedaan (Dikotomi) antara Jurusan IPA dan IPS. Seorang anak di jurusan IPA juga berkesempatan untuk menjadi akuntan,ahli ekonomi dan wirausahawan sedangkan anak IPS saat ini tidak menutup kemungkinan dapat menjadi seorang dokter,analis kimia dan peneliti dalam bidang IPA
Perjalanan panjang kurikulum bermuara pada satu tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa menuju generasi emas 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar