ULFA INDRA, S.Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

“INGIN PULANG”  

Sebenarnya tak ada niat untuk membahas mengenai profesi yang aku geluti ini,dari hari ke hari hanya ini yang jadi rutinitas keseharianku. Pergi dan pulang sekolah. Sampai sampai anakku yang bungsu ngomong,...bunda tidak tamat tamat sekolahnya. Udah tua masih sekolah...Kapan bunda tamat?

Sudah seperempat abad aku jalani profesi ini, Waktu yang tidak sedikit..seusia dengan putra sulungku...sekarang ia sudah bekerja di sebuah perusahaan minyak nabati di Dumai yang bernama PT Wilmar ...

Selama mengabdi menjadi guru sudah dua kali pindah tugas . Mutasi pertama untuk penyegaran alasan atasanku, terjadi tahun 2012 dari MTsN Dangung Dangung ke MTsN Limbanag.

Tak kusangka semua itu, aku terhenyak dan ingin menangis menerima SK pindahku,tapi itu tak kulakukan , aku malu pada Atasanku, sesampainya di rumah baru aku tumpahkan kesedihanku,.Banyak perasaan yang berkecamuk di dada ini, Apa salahku...Apa dosaku?...

Selama 17 Tahun di sekolah pertama,Banyak suka dan duka yang aku lalui , mulai dari jarak yang jauh dari kampung halamanku ,70 km pulang pergi,... kadang aku tak sempat makan, takut terlambat untuk sampai kesekolah...dalam perjalanan sering aku menangis...hari masih gelap ,jalanan masih lengang,aku sudah siap dengan segala perlengkapan di perjalanan, permen kopiko selalu aku taruh dalam tasku, kalau mata ini mengantuk bisa diusir dengan benda itu,..kadang aku harus turun dari motor sekedar untuk mengambil wudhuk penghilang kantuk.

Pernah ku mengajar bidang studi yang tak pernah kugeluti di bangku kuliah,,karena tak cukup guru. aku ditugaskan oleh kepala sekolah untuk banting stir. Mengajar bidang studi lain...semua itu aku lakukan dengan penuh tanggung jawab dan percayadiri.Tak ada masalah,semua baik baik saja ,dan anak anak didik ku pun puas dan mengerti dengan yang aku ajarkan,, mereka senang belajar denganku.

Mutasi kedua aku yang menginginkannya, ibu yang selalu setia menemani bapak di panggil Yang Kuasa. Tinggallah bapak seorang diri di kampung, semua anaknya bekerja di rantau, karena aku anak tertua maka kuputuskan untuk menetap di kampung, aku ingin pulang...menemani bapak yang sudah mulai sakit sakitan. Sakitnya sudah komplikasi.Bapak tak mau di ajak untuk tinggal bersama di rantaudengan salah seorang anaknya, akhirnya kami anak anaknya memutuskan “ akan mengurus kepindahan kami masing masing” kumpul bersama di kampung halaman...berbagai usaha aku lakukan agar aku bisa pulang...demikian juga dengan adik adikku yang lain...Akhirnya ! maret 2015 aku pindah...

Jalan yang kami tempuh untuk membahagiakan Bapak terbentang lebar,semua anaknya pindah tugas, kekantor yang terdekat ke rumah kami di kampung. Bapak kelihatan senang dan bahagia dengan kehadiran anak ,cucu dan menantunya..Niat tulusku untuk mengabdi pada orang tua di sisa umurnya di lapangkan oleh Allah. kepindahan ke MTsN Gadut Bunga Setangkai cepat terlaksana, Semuanya menerimaku apa adanya, menerima ku dengan lapang dada. .,Alhamdulillah Ya Allah..Terima Kasih Ya Allah...Engkaulah Tempat kami meminta........Ya Rabb.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kisah nyata ya? Terharu membacanya, masih diberi kesempatan merawat orangtua.

06 Feb
Balas

Waw keren. Mantap Mai Ulfa. Terkadang kita harus menerima dan merelakan sesuatu yang sulit untuk kita jalani. #salamliterasi bunda Ulfa

06 Feb
Balas



search

New Post