Goresan si Kecil

Dia yang menyadarkanku bahwa dunia tak seluas yang aku bayangkan, bahkan ternyata lebar dunia hanya setangkup tangan saja. Begitu mudahnya si kecil yang tak kasat dipandang oleh mata telanjang mampu menyebar ke seluruh dunia dengan cepatnya. Si kecil yang mengubah segalanya. Media masa di belahan dunia manapun hingga saat ini menjadikannya trending topic, tiap hari angka kematian terus bertambah, tentu saja dia bukan malaikat pencabut nyawa, dia hanyalah si kecil. Si kecil yang mampu mengukir tangis diwajah ibu pertiwi.

Seperti yang ku katakan, ia mampu mengubah segalanya, semua dilumpuhkan begitu saja, bahkan apa yang aku telah rencanakan di awal tahun 2020 harus rela hanya menjadi wacana. Semenjak kehadirannya seketika aku menjadi kaum dengan hastag dirumah saja, bukan karena ikut-ikutan trend seperti yang sering diupload teman-temanku di social media, melainkan anjuran yang telah ditetapkan oleh pemerintah, seluruh pekerjaan harus dilakukan dirumah, kami sering menyebutnya belajar via daring, proses pembelajaran yang biasa dilakukan di sekolah dengan saling tatap muka pun berganti, pembelajaran hanya dapat dilakukan dengan menatap monitor saja, bahkan yang paling menyedihkan ketika kami melewati ramadhan dan idul fitri tanpa bertatap muka, kunjungan dan berjabat tangan.

Banyak kerinduan dimasa pandemic si kecil ini, aku rindu duduk menyaksikan siluet jingga di tepian Berau tercinta ini ditemani dengan segelas cappucino hangat yang entah akupun sudah lupa kapan terakhir kalinya ku nikmati itu.

Memang banyak dampak negative yang disebabkan si kecil , namun akupun menyadari semua ini juga mengandung hikmah yang luar biasa dahsyatnya. Di rumah saja memberiku banyak waktu untuk berkumpul dengan keluarga, merasakan renyahnya canda bersama keluarga di rumah atau sekedar memandang tanaman yang bermekaran di sekitar rumah, hal indah yang mungkin dulu tak pernah ku perhatikan. Aku berdoa agar lekas si kecil pulang, atau jika perlu menghilang sehingga kami kembali tenang merajut asa yang akan datang.