Tantangan Hari ke - 49

#TantanganGurusiana

Oleh: Ulfa Wahyuni, S.Pd.I.

            Interaksi sosial antar manusia tidak selalu berjalan dengan baik. Kadang muncul rasa tidak nyaman dalam pergaulan manusia. Keadaan tidak nyaman membuat kita mengindari atau mengurangi interaksi sosial.

Interaksi antar manusia tidak dapat dielakkan. Karena manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Tidak ada manusia yang sempurna dan serba bisa. Kita semua saling membutuhkan satu sama lain.

Keadaan tidak nyaman dalam berinteraksi bisa disebabkan oleh banyak hal. Salah faham, salah dengar, salah ucap, asal dengar, asal ucap, gagal gagal faham, salah fokus dan gagal fokus adalah sebab rasa tidak nyaman dalam berinteraksi.

Apapun yang terjadi, interaksi antar sesama manusia tetap harus berjalan kini atau nanti. Tindakan yang dapat Anda lakukan saat mengalami rasa tidak nyaman dalam berinteraksi sosial adalah membuat 1001 kemungkinan.

Sebagai contoh, seorang teman tidak menyapa atau melihat Anda saat bertemu di suatu tempat. Buatlah berbagai macam kemungkinan di pikiran Anda. mungkin teman tidak melihat Anda dengan fokus. Mungkin sang teman sedang sakit gigi. Mugkin sang teman lupa membawa kaca mata minusnya. Mungkin sang teman sedang memikirkan tagihan panci mileniumnya.

Hidup akan lebih indah jika Anda menggunakan jurus 1001 kemungkinan. Bandingkan jika yang ada di pikiran Anda saat itu adalah “sombong sekali si teman, sudah dekat tidak melihat atau menyapa saya”. Jika ini atau yang sejenisnya yang ada di pikiran Anda, maka yang akan hadir di hati adalah rasa sakit hati dan kesal. Perasaan yang akan merugikan Anda.

Untuk apa menyimpan rasa sakit hati dan rasa kesal. Lebih baik terus maju menuju masa depan. Karena hidup memang berjalan menuju masa depan. Jika ada yang hidup menuju masa lalu, silahkan saja. Tentu saja Saya tak ikut serta.

Lebih baik mengukir dan melukis masa depan, dari pada larut dalam sakit hati dan rasa kesal. Walau usia ini tak lagi muda, keadaan satu hari dan satu minggu mendatang adalah masa depan yang layak untuk diperjuangkan.

Tanjung Emas, 03 Maret 2020