Tantangan Hari ke - 14

#TantanganGurusiana

Oleh: Ulfa Wahyuni, S.Pd.I.

Bagian 1 bisa dilihat di sini ya.

https://ulfawahyunispdi.gurusiana.id/article/2020/1/jangan-putus-asa-dari-rahmat-allah-bagian-1-838107

Rizqa menekan nomor telepon yang dicatatnya tadi. Terdengar 3 kali nada sambung. Rizqa menunggu dengan agak cemas.

“Halo,” ucap suara perempuan diseberang telepon.

“Assalamualaikum, Ibu yang memasang pengumuman tentang dibutuhkan guru privat?” Rizqa memberanikan diri untuk bicara.

“Waalaikum salam, iya,” jawab si ibu.

“Apa lowongan itu sudah terisi bu,” Rizqa bertanya lagi.

“Belum, pengumuman itu saya tempel sejak tiga hari yang lalu, ini baru kamu yang telepon saya.” Jelas si ibu.

“Alhamdulillah, bagaimana prosesnya Bu?, Apakah harus ada tes yang harus saya lewati.” Ucap Rizqa mulai merasa lega.

“Kalau itu nanti sama bos saya saja, karena pekerjaan ini untuk mengajar anak bos saya.” Si ibu menjelaskan lagi.

Rizqa terkejut mendengar kalimat terakhir si ibu.

“Waduh bagaimana ini, mudah – mudahan tidak ada hal – hal yang negatif”, pikir Rizqa.

“Adik ini namanya siapa,?” terdengar suara dari seberang telepon.

“Saya Rizqa Bu,” jawab Rizqa.

“Saya Irma, Rizqa sudah semester berapa? Jurusan apa? Fakultas pendidikan kan!” ucap bu Irma.

“Saya semester 4 di Fakultas Pendidikan Jurusan Pendidikan Agama Islam, tapi untuk SD insyaAllah saya bisa mengajar semua mata pelajaran.” Rizqa menjelaskan.

“Iya nanti dijelaskan saja sama bos saya ya. Kapan kita bisa bertemu dengan bos saya? ucap Bu Irma.

“Besok setelah zuhur saya tidak ada Kuliah Bu”, ucap Rizqa.

“Baiklah, jam 14.00 saya tunggu di depan Giant Lebak Bulus ya.”, ucap Bu Irma.

Keesokan harinya pukul 13.30 Rizqa sudah berada di depan Giant Lebak Bulus. Tak lama datang seorang perempuan berjilbab turun dari mobil Vios putih. Setelah saling sapa, Bu Irma meminta Rizqa untuk naik ke mobilnya.

Selama perjalanan Bu Irma berbicara banyak.

“Bos saya ini orang Jepang sudah masuk Islam menikah dengan orang sunda. Sehari – hari mereka sekeluarga berbicara bahasa Jepang, jadi anaknnya yang kelas 4 bisa berbahasa Indonesia tapi kalau dalam bahasa tulis agak susah faham,” Buk Irma menjelaskan.

“Bos saya ini orangnya tepat waktu. Kalau kita janjian dengan si bos jam 14.00 kita harus datang tepat waktu. Nanti Rizqa kalau jadi mengajar harus tepat waktu ya!” Bu Irma terus bercerita.

Tak terasa kami sampai di depan rumah Bosnya Bu Irma, Perumahan Bukit Pratama Lebak Bulus terlihat tulisan di depan gerbang masuk perumahan itu. Bu Irma mengajak Rizqa untuk turun dan masuk ke rumah Bosnya.

“Assalamualaikum” ucap Bu Irma di depan pintu masuk rumah.

“Waalaikum salam, silahkan masuk Bu Irma ibu sudah menunggu.” Seorang perempuan agak tua membuka pintu.

Bu Irma dan Rizqa segera masuk. Tak lama kemudian datang perempuan muda berkulit putih dengan mata sipit berjalan menuju tempat duduk Bu Irma dan Rizqa. Percakapan tentang kegiatan belajar privatpun berlangsung antara Rizqa, Bu Irma dan “Ibu Jepang”. Pembicaraan berlangsung cair “ibu Jepang” ternyata bernama Ibu Fatimah Otsuka.

“Alhamdulillah, pekerjaan ini aku dapatkan, semoga aku mampu memberikan pembelajaran terbaik untuk anak Ibu Otsuka." Ucap Rizqa di dalam hati.

Tulisan ini berbentuk faksi. Jika ada kesamaan nama dan tempat kejadian, itu hanya kebetulan semata. Mohon jangan baper.

Tanjung Emas, 28 Januari 2020