ULFA WAHYUNI, S. Pd.I.

Anak ke tiga dari empat bersaudara ini Lahir di Langsa Aceh Timur, menempuh kuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2004-2008. Saat ini aktif mengajar d...

Selengkapnya
Navigasi Web

Melesat Meningkatkan Kompetensi karena Covid -19

Oleh: Ulfa Wahyuni, S.Pd.I.

“Orang gagal punya 1001 alasan untuk kegagalannya. Orang sukses hanya punya satu alasan atas kegagalannya, alasan itu adalah tidak ada alasan.”

Kata – kata tersebut seringkali diungkapkan oleh para motivator dalam berbagai acara motivasi. Tak dapat diingkari bahwa kata – kata motivasi tersebut mampu membangkitkan semangat generasi muda yang sedang berjuang. Baik berjuang dalam menyelesaikan pendidikan atau berjuang untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.

Saat generasi muda ini sudah berada pada titik aman. Seperti sudah mendapatkan pekerjaan yang layak dan sesuai dengan bidang yang disukai, mereka cenderung untuk tidak lagi berjuang untuk meningkatkan kompetensi dalam suatu pekerjaan.

Tulisan ini tidak bermaksud menyudutkan siapapun. Tulisan ini berbicara tentang penulis sendiri. Penulis adalah seorang guru PNS di sebuah sekolah negeri sejak tahun 2010. Kurang lebih sepuluh tahun mengabdi untuk mencerdaskan penduduk negeri.

Pada awal tahun 2020 Hiruk pikuk teman – teman sesama guru mata pelajaran di wadah MGMP mengembangkan pembelajaran online berbasis android. Saat itu penulis tak bergeming. Tidak ada keinginan untuk ikut mengembangkan pembelajaran online berbasis anrdroid di sekolah. Berbagai alasan hadir di pikiran penulis. Alasan tersebut antara lain: tidak semua peserta didik memiliki android, keadaan ekonomi peserta didik yang tidak sama terkait pembelian kuota internet, letak sekolah yang berada jauh dari perkotaan dan signal internet yang tidak stabil di sekitar sekolah.

Sampai suatu waktu, keadaan dunia berubah tak seperti biasanya. Hadir sebuah virus di Wuhan Tiongkok. Virus tersebut disebut corona. Virus menyebar dengan cepat, sehingga banyak penduduk Wuhan yang terpapar virus ini bahkan banyak yang meninggal dunia. Keadaan dunia terus memburuk. Virus corona yang belakangan disebut Covid- 19 memasuki Indonesia. Belum terdata secara jelas siapa pembawa covid – 19 ke Indonesia.

Pada Hari Kamis tanggal 19 Maret 2020, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat mengeluarkan pengumuman bahwa seluruh peserta didik dari tingkat Sekolah Menengah sampai Pendidikan Usia Dini diminta untuk belajar di rumah sampai tanggal 1 April 2020. Pemberlakuan belajar di rumah ini berlaku di seluruh provinsi di Indonesia.

Saat itu penulis dan seluruh wali kelas langsung membuat WAG kelas yang berfungsi sebagai kelas maya, sebagai tempat menyampaikan dan menerima pembelajaran bagi peserta didik. Pembelajaran dilakukan melalui WAG kelas juga bertujuan untuk menghemat kuota internet yang harus disediakan oang tua peserta didik. Selama kurang lebih 2 minggu prose pembeajaran berlangsung melalui WAG kelas. Pembelajaran berlangsung dengan semangat antara peserta didik dan guru.

Tanpa disangka pembelajaran dari rumah terus diperpanjang hingga tanggal 2 Juni 2020 oleh Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Tanah Datar. Keputusan ini atas perintah dari Bupati dan juga hasil koordinasi dengan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Selama proses pembelajaran di rumah ,mulai muncul kendala yang dihadapi oleh guru termasuk penulis. Penulis mencoba membuat prosentase. 73% peserta didik penulis melaksanakan pembelajaran daring dengan baik sesuai jadwal pembelajaran. 18 % peserta didik harus diingatkan terus menerus dalam pembelajaran. Walaupun pada akhirnya peserta didik yang 18 % ini menyelesaikan tugas daring mereka. Sisanya, 9 % peserta didik penulis berada dalam kategori sulit membuat tugas daring.

Untuk mengatasi masalah pembelajaran daring ini penulis berusaha mencari cara agar seluruh peserta didik mampu mengikuti pembelajaran daring. Untuk mengatasi masalah ini penulis meningkatkan komptensi dengan mencari berbagai metode dan aplikasi yang mampu menarik perhatian peserta didik. Kegiatan peningkatan kompetensi ini penulis lakukan secara mandiri. Penulis mencari berbagai informasi dari berbagai sumber, baik dari tulisan – tulisan atau video tutorial yang beredar di internet.

Setelah menjadi guru pembelajar selama 2 hari, penulis memutuskan untuk melaksanakan Penilaian Harian menggunakan Google Formulir. Penulis memilih Google Formulir karena cara kerja yang sederhana dan penggunaannya yang mudah difahami peserta didik. Seminggu sebelum Penilaian Harian penulis sudah mengumumkan pda peserta didik bahwa akan diadakan Penilaian Harian menggunakan Google Formulir, tautan tentang Penilaian Harian akan dibagikan pukul 13.30. Peserta didik tampak ingin tahu dengan metode yang baru bagi mereka. Hal ini terlihat dari kesiapan mereka menjelang Penilaian Harian dilaksanakan.

Penilaian Harian menggunakan Google Formulir akan dilaksanakan pukul 13. 30 sesuai dengan jadwal pelajaran. pukul 13.00 beberapa peserta didik sudah bertanya di WAG kelas tentang pelaksanaan Penilaian Harian tersebut. Tepat pukul 13.30 tautan Penilaian Harian penulis bagikan di WAG kelas. Beberapa peserta didik bertanya, “Mana soalnya Bu?, Bagaimana cara melaksanakan Penilaian Harian ini Bu?” Penulis menjawab, “Silahkan klik tautan warna biru tersebut, maka soal akan tampil”. Setelah beberapa menit tak ada pertanyaan lagi, pertanda mereka sedang sibuk melaksanakan Penilaian Harian. Penulis memantau hasil PH dari laptop di rumah. Pukul 15.00 seluruh peserta didik telah selesai melaksakanan PH.

Pelaksanaan PH menggunakan metode Google Formulir berlangsung menarik. Menarik karena peserta didik yang biasanya tidak bergeming saat pembelajaran sebelumnya, kini ikut serta dalam PH bahkan meremedi sendiri PH. Kegiatan remedi mandiri ini penulis ketahui dari laporan PH atas nama peserta didik yang sama dilakukan 2 kali. Nilai pertama belum mencapai KKM dan nilai kedua sudah melewati KKM.

Peningkatan kompetensi penulis sebagai guru dalam proses pembelajaran daring tentu tak terhenti pada penggunaan Google Formulir. Masih banyak kompetensi yang harus ditingkatkan untuk mengatasi permasalahan dalam pembelajaran daring karena paksaan Covid – 19.

Masalah selanjutnya dalam pembelajaran daring selama proses belajar di rumah adalah kebosanan peserta didik belajar secara daring. Masalah ini juga memaksa penulis memutar otak dan lagi – lagi harus belajar metode dan aplikasi baru secara cepat. Penulis memutuskan untuk menggunakan aplikasi quiziz untuk memecah kebosanan peserta didik.

Penulis memilih quiziz karena melalui quiziz peserta didik seperti sedang dalam sebuah permainan atau game, sehingga mereka dapat belajar dengan santai. Kegiatan pembelajaran menggunakan quiziz pun mendapat perhatian lebih dari peserta didik.

Ternyata Covid -19 memaksa penulis untuk meningkatkan kompetensi secara cepat. Peningkatan kompetensi bagi guru selama pembelajaran di rumah ternyata bisa dilaksanakan secara mandiri. Berbagai pelatihan dan tutorial tersedia di dunia maya. Mulai pelatihan gratis sampai yang berbayar. Hanya modal kemauan dan kuota internet, guru bisa meningkatkan kompetensinya dalam pembelajaran daring.

Di akhir tulisan ini penulis mengajak kepada seluruh teman – teman guru untuk meningkatkan kompetensi secara mandiri. Mari Jadikan Covid – 19 sebagai tumpuan lompatan untuk melesat meningkatkan kompetensi dalam pembelajaran.

Melewati berbagai benua

Wahai Covid jangan kembali lagi

Mari teman guru semua

Tingkatkan kompetensi tiada henti

Biodata Penulis

Penulis bernama Ulfa Wahyuni, S.P.d.I. Lahir di Langsa Aceh pada tanggal 31 Januari 1985. Saat ini penulis melaksanakan tugas sebagai Guru Mata Pelajaran di SMPN 3 Tanjung Emas Tanah Datar Sumatera Barat dan pengurus MGMP PAI Kabupaten Tanah Datar serta pengurus DPD AGPAII Tanah Datar.Penulis bisa dihubungi lewat email [email protected] atau melalui nomor WA 082169745542.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post