Mesin Cuci dalam Perspektif Islam (Bagian 1)
Tantangan Hari ke - 25
#TantanganGurusiana
Oleh: Ulfa Wahyuni, S.Pd.I.
Hari ini tulisan saya agak berat dibanding tulisan – tulisan saya sebelumnya. Saya berpikir “biar berat asal bermanfaat”. Saat ini kita dihadapkan pada kemajuan zaman. Berbagai mesin dan alat telah ditemukan untuk mempermudah dan mempercepat kerja manusia. Salah satu alat atau mesin yang digunakan untuk membantu kerja manusia saat ini adalah mesin cuci.
Kehadiran mesin cuci sangat membantu para ibu dalam menyelesaikan tugas harian mereka. Namun tanpa disadari kehadiran mesin cuci telah membuat kita lengah dalam memperhatikan kesucian pakaian yang dipakai untuk beribadah kepada Allah. Apakah pakaian yang dicuci menggunakan mesin cuci tidak bisa dipakai untuk beribadah?
Islam adalah agama yang bersih dan suci. Hal ini dapat diketahui dari ayat – ayat Al-Quran dan hadis Nabi Muhammad saw yang “bicara” tentang kebersihan. Islam mengharuskan umatnya untuk beribadah dalam keadaan bersih dan suci. Seperti hadis yang berbunyi “ la yaqbalullahu salatan bighairi tahuurin”, yang artinya Allah tidak menerima salat (seseorang) tanpa bersuci. Bersuci dalam hadis ini berarti suci badan, pakaian, dan tempat. Suci badan dapat dilakukan dengan berwudhu. Sementara suci pakaian adalah memastikan pakaian yang kita pakai tidak terkena najis. Selanjutnya suci tempat salat dapat dilakukan dengan memastikan bahwa tempat salat kita tidak terkena najis.
Sebagaimana yang sudah kita pelajari di sekolah bahwa dalam Islam (mazhab Syafii) najis dibedakan menjadi tiga, yaitu najis ringan, najis pertengahan, dan najis berat. Yang termasuk najis ringan adalah buang air kecil anak kecil laki – laki yang berumur dibawah dua tahun dan hanya minum asi. sementara najis berat adalah najis anjing dan babi. Selanjutnya najis pertengahan adalah semua najis selain najis ringan dan najis berat, seperti darah, nanah, buang air kecil bayi peremuan, bangkai binatang, kotoran ayam, dan lain sebagainya.
Sementara cara mensucikan najis tersebut juga berbeda. Najis ringan menjadi suci hanya dengan memercikkan air tiga kali ke tempat yang terkena najis. Najis berat disucikan dengan mencuci tujuh kali salah satunya dengan tanah yang suci. Sementara najis pertengahan suci dengan mencuci hingga hilang warna dan bau najis tersebut.
Berkaitan dengan macam – macam najis dan cara – cara mensucikannya, maka langkah – langkah yang bisa dilakukan untuk menjaga agar pakaian tetap suci dan bisa dipakai untuk beribadah kususnya salat adalah:
1. Pisahkan pakaian yang terena najis berat (jika ada). Ambil segenggam kecil tanah lalu masukkan ke dalam baskom berisi air. Masukkan pakaian yang terkena najis berat ke dalam baskom berisi air tanah tersebut. Lalu cuci dengan air bersih sebanyak enam kali.
2. Pisahkan pakaian yang terkena najis ringan dan pertengahan. Cuci hingga hilang bau dan warnanya.
3. Selanjutnya semua pakaian bisa dimasukkan ke mesin cuci untuk dicuci seperti biasa.
4. Jika pakaian Anda tidak ada yang terkena najis, maka proes mencuci bisa langsung dari nomor tiga.
Selanjutnya mencuci dengan mesin cuci menjadi kegiatan yang meringankan dan menenangkan. Sejatinya Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di Sekolah bukan anya pelajaran yang harus dihafal namun sebuah jalan hidup yang digunakan dalam kehidupan nyata.
WaAllau’alam.
Tanjung Emas, 8 Februari 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Inspiratif bu...memilah dan memilih adalah langkah yg cerdas
Terimakasih sudah mampir Bu
Tulisan yang mencerahkan
Terima kasih Bu Fit. Semoga bisa diamalkan.
Iya Bu supaya lebih tenang dalam beribadah. Terimakasih sudah mampir Bu
Mantap terima kasih telah berbagi pengalaman, semoga sukses selalu Bunda
Terimakasih Bu sudah mampir dan memberi semangat. Alhamdulillah.