ULFA WAHYUNI, S. Pd.I.

Anak ke tiga dari empat bersaudara ini Lahir di Langsa Aceh Timur, menempuh kuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2004-2008. Saat ini aktif mengajar d...

Selengkapnya
Navigasi Web
Ramadan Pertama Andini (9)
Sumber Gambar: Kartunmuslim.blogspot.com

Ramadan Pertama Andini (9)

Tantangan Hari ke -89

#TantanganGurusiana

Oleh: Ulfa Wahyuni, S.Pd.I.

Tak terasa hari ini adalah hari ke delapan puluh sembilan Ibu menulis. Menulis apa saja, bisa best pracItice, cerpen, opini, puisi, dan pantun. Ibu mengikuti kegiatan menulis setiap hari ini dengan tujuan mengasah kemampuan menulis. Awalnya kegiatan menulis setiap hari ini memang sangat berat dilakukan.

Untuk seminggu pertama keharusan menulis setiap hari ini membayang – bayangi kegiatan Ibu. Saat melihat pohon ingat ide tulisan, melihat makanan ingat ide tulisan, dan melihat tingkah laku orang lain ingat tulisan yang akan dibuat. Awalnya Ibu merasa aneh dengan pikiran seperti ini. akan tetapi semua menjadi normal saat kegitan menulis setiap hari sudah hampir tiga puluh hari.

“Ibu Tiara mau jajan,” rengekan adik Andini memecah lamunan Ibu tentang kegiatan menulisnya.

“Jajan boleh tapi tidak banyak ya Tiara. Tiara boleh jajan dua saja.” Ibu membuat perjanjian dengan adik Andini yang sedang hobi belanja makanan ringan atau jajan.

“Iya Bu.” ucap Tiara dengan nada yang sangat patuh.

Mereka berbelanja di toko makanan yang ada di ujung jalan, tidak jauh dari rumah. Andini menunggu di rumah sambil menonton kartun kesukaannya. Ibu membiarkan Tiara memilih makanan yang akan dibeli. Sambil menunggu Tiara, Ibu melihat – lihat makanan lain yang cocok dijadikan menu berbuka puasa hari ini.

Tiara membawa makanan yang dipilihnya. Ibu juga membawa sebungkus roti tawar yang akan dijadikan teman makan kolak pisang Maghrib nanti.

“Satu, dua, tiga, empat, lima, enam, Tiara menghitung jajannya sambil tersenyum lebar.

“Loh tadikan janjinya dua makanan.” Ucap Ibu mengingatkan Tiara.

“Tadi Tiara lihat semua makanan ini gambarnya enak – enak. Nanti makanan ini Tiara bagi dengan Kak Andini” Jawab Tiara sambil menunjuk makanan yang dipilihnya tadi. Ibu tersenyum kecut, tak mau berdebat dengan anak usia 3 tahun.

Sampai di rumah Ibu melihat Tiara membagi – bagi makanan hasil jerih payahnya di Toko makanan tadi. Benar ia menepati janjinya untuk membagi makanan dengan Andini. Ibu berpesan pada Andini agar makanannya disimpan untuk berbuka puasa.

Waktu berbuka puasa hampir tiba. Aneka makanan sudah tersedia di meja. Semua anggota keluarga sudah duduk dengan manis di depan menu berbuka puasa. Andini dan Tiara meletakkan jajan mereka di atas meja makan.

Ibu melihat ada yang aneh. Coklat warna warni yang ada di hadapan Andini tidak terisi penuh.

(bersambung)

#Cerbungfaksi

Catatan: cerita ini berbentuk faksi, mohon jangan baper jika ada kesamaan nama dan kejadian.

Tanjung Emas, 12 April 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semua yang dirasa jadi ide y Bu

12 Apr
Balas

Bahan untuk belajar merangkai kata Bu. Terimakasih sudah datang ke pondok Saya Bu.

12 Apr

Keren buk.. bersambung terus

12 Apr
Balas

Bersambung seperti kereta api ustadz.

12 Apr

Ibu 2 paragraf awal sebagai pembuka ya? Saya tadi baca kok gak nyambung. Biasanya dikasih tanda. Cerita nya keren bu. Semangat.

13 Apr
Balas



search

New Post