Diam
Pemikiran yang egois masih terpaku pada mereka, begitupun denganku, rasa solidaritas semakin pudar dan semua serba salah, seakan puncak masalah ada pada diriku, padahal diriku hanya diam dan menerima keadaan. Batinku sakit, ragaku mulai lemah melihat tingkah mereka yang semakin menjadi jadi, perasaan tak enak selalu menghantui dan diam adalah keputusanku. Ingin sekali aku mengadu, tapi orang tepat untuk bersandarku tak tahu mengerti, dan inilah aku manusia biasa yang tak jauh dari salah. اصمت حكم (diam itu keputusan)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar