Ulva Marina

Guru SMA N 1 Banuhampu, Kab. Agam, Sumatera Barat...

Selengkapnya
Navigasi Web
BANJIR DADAKAN (T-33)

BANJIR DADAKAN (T-33)

Hujan yang mengguyur kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam sekitarnya sejak sore telah memberikan kado terindah. Kado itu berupa banjir dadakan yang merendam beberapa daerah dan jalan-jalan di sekitar kota Bukittinggi. Banjir dadakan ini tentu membuat warga menjadi tersentak. Selama ini tak pernah terbayangkan bahwa hujan deras akan berdampak seperti sore ini.

Banjir yang terjadi sore ini juga melanda kampungku. Air dari kali, Banda Kurai yang melintasi kampungku telah meluap ke jalan. Selama ini air di Banda Kurai ini selalu mengalir dengan lancar. Walau curah hujan sangat tinggi, tidak akan berpengaruh. Air di Banda Kurai itu dengan lancarnya akan mengalir menuju ke Ngarai Sianok. Tapi, sore ini ceritanya sungguh berbeda. Saking besarnya air yang melimpah ke jalan akhirnya air ini pun masuk ke dalam kampung. Ketinggian air di dalam kampung diperkirakan lebih dari 50 cm.

Besarnya air yang melimpah dari Banda Kurai juga merendam sawah-sawah penduduk. Sungguh merupakan pemandangan yang sangat miris. Padi-padi yang sudah menguning dan mau dipanen dalam sekejap menjadi rusak. Bulir-bulir padi itu berguguran akibat terjangan air yang masuk ke dalam sawah tersebut sangat kuat.

Jalaan-jalan dipenuhi berbagai sampah yang dibawa oleh aliran air. Sampah-sampah ini telah membuat aliran air tidak lancar. Kebiasaan masyarakat yang membuang sampah ke kali telah membuat kali ini makin dangkal. Akibatnya, saat hujan begitu deras kali ini tidak mampu lagi untuk menampung luapan air yang datang dari berbagai penjuru.

Waktu masa lampau orang Bukittinggi dan sekitarnya masih bisa berbangga dengan menyatakan bahwa banjir tidak akan pernah mereka rasakan. Daerah ini merupakan daerah ketinggian. Saat itu tempat aliran air masih terjaga dengan baik. Saat hujan turun dengan lebat air akan mengalir dengan lancar menuju ke Ngarai Sianok. Tapi, saat ini keadaannya sudah berubah. Tempat aliran air banyak yang tidak berfungsi. Dipenuhi dengan sampah-sampah yang sengaja dibuang ke sana.

Air tidak lagi mengalir dengan bebas. Sudah banyak tempat aliran air yang dipersempit dengan berbagai alasan. Kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sangat rendah. Kebiasaan membuang sampah sembarangan semakin memparah keadaan. Akibatnya, hanya dalam hitungan jam, beberapa rumah telah terendam banjir. Bahkan ada beberapa keluarga yang harus diungsikan.

Agar masalah ini tidak terjadi lagi, perlu penanganan yang serius dari berbagai pihak. Diharapkan kesadaran dari semua warga tentang pentingnya penataan lingkungan. Jangan pernah bersikap seenaknya. Tanpa adanya kepeduliaan dari kita bersama, persoalan banjir sudah pasti akan menjadi langganan kita semua.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post