Kebahagiaan Mereka (T-18)
Mengajar pada jam terakhir butuh perjuangan. Banyak gangguan yang harus diatasi. Terutama yang berkaitan dengan motivasi siswa. Kalau tidak pandai-pandai mengendalikan emosi, bisa-bisa niat awalnya untuk mengajar malah marah-marah saat berada di dalam kelas.
Dua jam pelajaran terakhir ini, saya tuntaskan di kelas XI IPS 4. Setelah bel panjang berbunyi sebagai tanda jam pelajaran telah berakhir, saya pun bersiap-siap untuk keluar kelas. Selesai mengucapkan salam, saya berniat untuk langsung beranjak keluar kelas. Belum sempat mengayunkan kaki keluar kelas, tiba-tiba hujan turun dengan lebat. Terpaksalah saya harus menunggu sampai hujan teduh. Untungnya, tidak berapa lama hujan pun mulai reda. Walau masih rintik-rintik, saya berusaha untuk menembusnya.
Sampai di depan kelas XII MIPA 3, saya melihat siswa kelas binaan saya sedang duduk melantai di teras komputer. Mereka memakai seragam olah raga. Sambil berjalan ke arah mereka, saya menyaksikan mereka terlihat sedang bersenda gurau. Rupanya, mereka ini sedang melepas penat sehabis kerja bakti membersihkan lapangan sekolah dari bekas potongan pohon mahoni yang ditebang beberapa hari yang lalu.
Saat saya sudah berkumpul bersama mereka, tiba-tiba Azmi mengajukan pertanyaan dengan gayanya yang kocak, ‘’Habis mengajar di mana, Bu?’’ Dengan tersenyum saya menjawab bahwa saya habis mengajar di kelas XI IPS 4. Tiba-tiba Azmi pun melanjutkan kalimatnya, ‘’Ibu pasti capek ya. Ini kami sudah menyediakan beberapa potong kue untuk menyambut Ibu. Jangan malu-malu ya, Bu. Mari, silakan dicicipi,’’ katanya dengan mimiknya yang lucu.
Melihat ulah Azmi ini beberapa orang temannya pun mulai menjahilinya. “Bu, jangan percaya ya. Azmi itu sedang cari perhatian, Ibu,’’ kata Ela. Mendengar perkataan Ela, Azmi pun tak mau kalah. ‘’Ndak kok, Bu. Itu Ela mengada-ada. Saya betul-betul memberikan kue ini dengan niat ikhlas. Nah, kalau ada bonus dari Ibu terhadap saya, itu rezeki buat saya,’’ katanya sambil membungkukkan badan. Aksi lucu Azmi ini tentu saja berhasil memancing gelak tawa temannya.
Menanggapi aksi lucu Azmi ini, Saya pun langsung bergabung dengan mereka. Sambil menyantap kue yang mereka suguhkan, mereka pun bercerita kepada saya. Jadwal mereka tiga jam terakhir ini belajar olah raga. Berhubung lapangan sekolah penuh dengan bekas potongan kayu mahoni yang ditebang beberapa hari yang lalu, membuat mereka tidak bisa melaksanakan kegiatan olahraga di lapangan. Akhirnya, mereka berinisiatif membersihkan lapangan tersebut. Tentu saja niat mereka ini disambut oleh guru oleh Bapak Egi, guru olah raga mereka.
Mereka berkata bahwa mereka melakukan pekerjaan ini dengan sukarela. Sayangnya, saat sedang asik bekerja, tiba-tiba turun hujan. Terpaksalah kegiatan itu dihentikan. Mendengar celoteh mereka tersebut, saya pun berniat menggoda mereka. ‘’Kalian pasti terpaksa melakukan kegiatan ini kan?’’, kata saya sambil tersenyum.
“Tidak, kok Bu. Kami benar-benar ikhlas. Kami senang melakukan kegiatan ini. Ini buktiinya,’’ kata Yuyu sambil memperlihatkan rekaman video saat mereka bekerja tadi.
Dalam rekaman video tersebut terlihat mereka sangat menikmati kegiatan goro siang ini. Wajah mereka terlihat sangat bahagia. Mereka bekerja dengan penuh semangat. Saya melihat di antara mereka ada yang menyapu, ada yang menyusun potongan dahan-dahan kayu, dan ada pula yang mengangkat ranting-ranting daun dengan gerobak menuju tempat sampah.
Setelah menyaksikan rekaman video itu, saya pun berucap, “Luar biasa. Ibu salut terhadap aksi goro yang kalian lakukan siang ini. Semoga ini menjadi ladang pahala’’. Seperti ada komando, serentak mereka mengaminkan perkataan ini. Setelah mohon izin, saya pun beranjak meninggalkan mereka menuju ruang guru.
Menyaksikan kebahagiaan yang dirasakan siswanya bagi seorang guru merupakan kenikmatan luar biasa. Kenikmatan yang tidak bisa diukur dan dinilai dengan apa pun. Saat sudah berkumpul dengan siswa, segala beban di hati pun menjadi hilang. Rasa lelah berganti dengan semangat yang baru.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar