Orang sering berkata bahwa pengalaman masa kecil itu sangat sulit untuk dilupakan. Pengalaman itu akan melekat dalam ingatan. Ibaratnya, sama dengan orang yang mengukir di atas batu. Kenangan itu akan membekas sepanjang hayat. Hal inilah yang saya rasakan hari ini bersama dengan 3 orang teman masa kecil saya.

Awalnya, saya janjian dengan 2 orang teman, Rina dan Erni untuk pergi ke pesta tetangga di kampung sebelah. Kami berangkat dari rumah sekitar pukul 14.30 WIB. Kami menghabiskan waktu di tempat pesta itu sekitar 1 jam. Saat pulang, kami mampir dulu ke rumah teman yang satu lagi. Kebetulan beliau ini baru pulang dari luar kota. Teman kami ini, Susi merupakan orang yang sangat sibuk. Sangat sulit untuk bisa bertemu dengannnya.

Entah siapa yang punya ide awalnya, kami berniat untuk menghabiskan sore itu dengan pergi jalan-jalan untuk mengelilingi kota Bukittinggi. Sehabis menunaikan salat asar, kami pun langsung berangkat. Setelah puas berkeliling kota Bukittiggi, kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke kota Payakumbuh. Sebelum sampai di kota Payakumbuh, kami salat magrib dahulu di sebuah mesjid yang mewah di daerah Piladang. Mesjid ini terletak di pinggir jalan raya sehingga memudahkan bagi orang yang dalam perjalanan untuk beribadah.

Selesai salat magrib, kami langsung melanjuytkan perjalanan ke kota Payakumbuh. Kami berkeliling kota Payakumbuh beberapa saat. Puas berkeliling kota Payakumbuh, kami kembali lagi ke kota Bukittinggi. Selama dalam perjalanan canda tawa kami tak pernah lepas saat mengenang kembali masa kecil dahulu. Tanpa kami sadari ternyata kenangan masa kecil itu telah belalu puluhan tahun saja.

Ada kebahagiaan tersendiri yang kami rasakan saat menjempu kenangan masa kecil tersebut. Kenangan itu ternyata telah mengikat hati kami satu sama lainnya. Walau kami telah larut dengan kepentingan masing-masing, kenangan di masa kecil bisa menjadi alat untuk menyatukan hati di antara kami. Kami tentu berharap semoga ke depannya kami masih memiliki kesempatan untuk menikmati kebersamaan lagi.