Ayah Ijinkan Aku Menikah Dengannya ( Tamat )
Langkah itu semakin dekat, dekat dan berhenti di dekat Diana. Dag..dig..dug suara hati Diana menunggu.
“Bapak minta maaf.” Hanya itu yang diucapkan Bapaknya
Setelah mengucapkan itu, sang bapak berlalu meninggalkan Diana dengan seribu kesimpulan.
“Ya Allah, inikah jawaban dari semua doaku.” Bisik Diana lirih.
Tak tahu apa yang harus dilakukan, Diana terpekur sendiri. Malam itu seisi rumah seakan ikut larut dalam suasana pilu. Tidak ada canda ria menyambut hari raya. Semua diam dan hanya saling memandang.
Pagipun datang. Gema takbir terus menerus bergema mengisi relung jagat raya memuji kebesaran Allah Ta’ala. Allahu Akbar..Allahu Akbar…Allahu Akbar..
Diana tak ingin mengunci diri di kamar merenungi nasibnya. Dia tidak ingin terlihat sedih. Dia tidak ingin kesedihannya menjangkiti seisi rumah. Ini Hari Raya, Hari Kemenangan. Semua harus bergembira. Tidak boleh ada air mata.
Diambilnya peralatan sholat dan menuju ke masjid dengan bersemangat. Sejenak Diana ingin menghirup aroma bahagia bersama yang lain. Harum lezatnya tumpeng hari raya membuatnya semakin bersemangat. Ini Hari Raya.
Aku berniat sholat idul fitri….Allahu Akbar. Diana berusaha sholat dengan khusuk. Akan tetapi dalam sujudnya terbayang wajah Amri. Wajah teduh Amri membuatnya meneteskan air mata.
“Ya Allah. Bagaimana aku menjelaskan situasi ini pada Mas Amri. Beri aku petunjuk Ya Allah.” Bisik Diana dalam khusuk sujudnya.
Waktu terus berjalan. Diana gamang menjalani hari-harinya. Sampai saat itu tiba. “Sayang, bagaimana. Kapan aku bisa sowan bapak?” tanya Amri.
“Mas. Sepertinya belum saatnya kita bertemu bapak. Kita tunda dulu. Aku minta maaf” jawab Diana
Hatinya sangat resah mengucapkan kalimat itu. ingin dia berkata jujur tentang sikap bapaknya, tapi tidak mampu mengatakannya.
“Sayang, apa ada masalah?” tanya Amri
“Mas tahu aku ingin sekali bersamamu. Tapi sepertinya bapak belum bisa menerima kita. Maafkan aku.” Kata Diana lirih
Amri terpekur mendengar jawaban Diana. Yang selama ini dia takutkan perlahan mulai terjawab. Keyakinan yang berusaha dipegang, perlahan menjadi kegamangan. Tak pernah dia segamang ini. Ketegarannya menempuh pendidikan militer seakan tidak berbekas. Terbayang cintanya akan kandas.
Dari awal, keluarganya menyangsikan hubungannya dengan Diana akan baik-baik saja. Permasalahan keluarga sejak nenek moyang seperti sudah menjadi kutukan. Tapi Amri ingin kutukan itu terpatahkan. Dia percaya kekuatan cinta akan mengalahkan segala rintangan.
Tapi dia harus tenang mengahadapi semua ini. Demi cintanya, Diana. Dia ingin berbagi kekuatan dengan kekasihnya.
“Aku akan menunggumu. Kita tunggu satu tahun lagi. Semoga semua baik-baik saja” Amri berusaha meyakinkan Diana.
“Bulan depan aku tugas ke Bosnia. Doakan aku.” kata Amri
“Tunggu aku disini. Setahun lagi kita bertemu.” Lanjut Amri
Diana menangis. Tidak tahu apa yang harus dikatakan. Pergulatan batinnya sangat kuat. Dia sangat menyayangi Amri. Sudah lama dia merangkai kebahagiaan yang dibayangkan bersama pujaan hatinya. Tapi bayangan menjadi anak yang harus berbakti pada orang tua membuatnya merasa sangat berat.
“Ya Allah. Kuatkan aku,” bisik Diana dalam hati.
Dipeluknya Amri dengan erat seakan tak ingin dilepaskan. Bau harum parfum ditubuh Amri, hadiah darinya, mengisi relung jiwanya. Menari-nari dalam memory yang panjang.
“Aku akan menunggumu Mas. Insyaallah kita akan bersama. Aku sayang kamu. Maafkan aku.” Bisik Diana dengan berurai air mata.
Senja semakin merah, semerah kesedihan dihati mereka. Tapi warna merah itu mengiringi semangat cinta yang dimiliki, menunggu restu itu tiba. Semoga ….
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kasihan Diana...moga mereka dapat restu ya bun.. keren ceritanya bun
aamiib. nunggu triloginya ya bun
jodoh tak kan tertukar
Huuuu semoga joodoh yaa Amri dan Diana
Kalau jodoh ke KUA
betul
Kalau jodoh ke KUA
Kasian Amri dan Diana, harus meredam rasa, korban pertikaian nenek moyang , tapi kalo jodoh tak kan lari kemana.
Insya Allah , kalau jodoh tak kemana
kalau jodoh takkan kemana..
betul