Kalau dengar kalimat Big Sale, yang terbayang di mata kita adalah discount atau potongan harga yang luar biasa atau di luar nalar. Mendapatkan barang bagus dengan harga miring.

Sudah menjadi rahasia umum, kita akan berbondong-bondong mengejar moment ini. Sudah banyak rencana barang yang akan dibeli, bahkan kadang yang tidak perlu dibeli menjadi terbeli dengan alasan mumpung diskon.

Mumpung diskon. Inilah permainan watak yang sedang dimainkan oleh marketing. Mengacak ranah berfikir konsumen memanfaatkan moment big sale. Jadi disini yang berperan adalah factor psikologinya.

Dalam strategi pemasaran akan memanfaatkan banyak hal agar tercapai target penjualan yang diharapkan. Segala hal di coba, untuk masuk dalam lingkaran keputusan belanja konsumen. Iklan, bonus, potongan harga, layanan prima pasca dan purna jual. Semua dibuat sesempurna mungkin, agar konsumen merasa betul-betul dimanjakan.

Alhamdulillah, dalam pelajaran IPS kami mengajarkan membuat skala prioritas.Dalam pelajaran IPS kami mengajarkan bagaimana konsumen harus bijak dalam menentukan keputusan untuk belanja. Factor efektif dan efisien harus diperhatikan. Mengendalikan motif belanja harus menjadi pegangan. Bukan semata-mata sayang uangnya, tapi unsure kemanfaatan itu yang utama.

Bukankah dalam ajaran agama Islam mengajarkan tentang buruknya berlebih-lebihan dalam urusan dunia. Keadaan kemubadziran harus dihindari.agar kita menjadi muslim yang sempurna. Sebagaimana firman Allah adalam Q.S : Al Isro’ ayat 26-27 yang artinya :

“Dan janganlanh kamu mengahambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudaranya syaitan.”

dititipkan Allah kepada kita, serta bisa mentasarubkannya pada jalan yang benar.

----------Selesai----------

Catatan :

Penulis mencoba membuat artikel ini untuk persiapan materi pembelajaran IPS yang terintengrasasi dengan pelajaran mata yang lain. Semoga bermanfaat.