Ada yang khas pemandangan di pagi hari, di perempatan-perempatan dan tempat yang strategis untuk berkumpul. Berkerumun ibu-ibu, riuh rendah suaranya. Ada apa gerangan? Ternyata ada ethek dan gerobaknya sedang diserbu para fans. Ramai berebut segera dilayani. Seperti arti Korea aja….Ethek adalah sebutan untuk tukang sayur keliling. Untuk beberapa daerah mungkin ini tidak familiar. Karena menurut penulis ini istilah yang unik, penulis mencoba mengangkatnya sebagai tokoh pembahasan. dan kita akan menyadari The Power of Ethek.

Ethek adalah orang yang paling ditunggu-tunggu para ibu di pagi hari. Pokoknya ngalahin nunggu pacar. Kalau ndak segera datang, deg,deg,ser. Mana ini kok ndak datang-datang. Perut serasa mules-mules nerves. Hari semakin siang, belum ada yang dimasak, tukang sayurnya belum datang. Harus segera berangkat ke kerja dan sekolah. Itulah asyiknya nunggu pacar..eh ethek.

Begitu besar peran para ethek ini untuk membantu ibu-ibu belanja sayur dll, sehingga tidak usah repot-repot belanja ke pasar. Kebaradaan ethek ini benar-benar potensial, karena menjadi pilihan utama untuk belanja.

Beberapa tahun yang lalu, mungkin pekerjaan menjajakan sayur dan kawan-kawannya mungkin dianggap sebagai pilihan pekerjaan yang kesekian. Bukan pilihan pekerjaan yang utama. Mungkin hanya untuk mengisi waktu disela waktu tanam padi. Dan itupun yang melakukan adalah wanita. Hampir 100% pekerjaan menjajakan sayur keliling kampung dilakukan oleh wanita.

Tapi sekarang banyak sekali bersliweran tukang sayur keliling yang sering kita sebut “ethek” itu laki-laki, dengan bawaan atau varian jualan yang lebih beragam. Persis toko atau pasar pindah. Meskipun ethek wanita juga masih banyak. Dengan mengandalkan kekuatan secara fisik, mampu membawa beberapa jenis barang dengan jumlah lebih banyak. Didukung alat angkut yang mumpuni. Hampir semua yang dibutuhkan ibu-ibu untuk dimasak, ada disini.

Ethek biasa juga disebut dengan wlijo. Merupakan salah satu jenis strategi pemasaran yang jitu. Mengambil filosofi “One Stop Shopping”, berusaha membaca animo pasar. Kayak minimarket terkenal itu ya. Sekali datang, konsumen akan mendapatkan apa yang dibutuhkan. Mulai dari bumbu masak, beraneka jenis sayur, ikan, daging, bahkan bermacam-macam krupuk dan jajanan. Persis seperti kantung ajaib Doraemon. Semua serba ada.

Alasan keterbatasan waktu dan demi kepraktisan, membuat sang ethek ini semakin menunjukkan tajinya. Saya sering dibuat terkagum-kagum dengan strategi pemasaran ini. Sebagai orang ekonomi, naluri analisa langsung jalan melihat yang seperti ini. Bagi saya ini adalah peluang bisnis yang bagus.

Dalam istilah distribusi, inilah marketing yang luar biasa. Jemput bola untuk memasarkan barang dagangan. Keberadaan ethek yang luar biasa banyaknya, membuat persaingan juga lebih ketat. Masing-masing berusaha membuat inovasi. Mulai dari jenis dagangan, layanan bahkan alat angkut.

Keberadaan ethek, sangat membantu terdistribusikannya hasil produksi dan terpenuhinya kebutuhan konsumen. Selain itu juga terciptanya lapangan pekerjaan yang inovatif. Terutama ditengah semakin terbatasnya lapangan sector kerja formal dan informal.

Untuk kedepannya, hendaknya para ethek ini bisa membuat suatu komunitas. Tujuannya untuk memudahkan pembinaan, pengawasan dan tidak menutup kemungkinan untuk memberikan bantuan modal usaha. Semoga kedepannya, para pelaku keuangan bisa memanfaatkan keberadaan para ethek ini sebagai sector usaha yang potensial.

#salamThePower of Ethek…