Umi Fadilah, SE

Umi Fadilah, SE. Guru di MTsN 5 Tulungagung. Mengajar mata pelajaran IPS. Mencoba belajar menulis di media ini sebagai usaha mengasah kemampuan diri. Semo...

Selengkapnya
Navigasi Web

Jawa ora Njawani

Ada beberapa istilah dalam bahasa jawa yang kadang orang jawa sendiri tidak paham. Apalagi anak jaman now…orang bilang jawa ora jawa dan ora njawani. Mungkin ini juga berlaku di daerah lain selain di Jawa, anak-anak muda sudah tidak paham lagi bahasa daerahnya. Jadi harus dihargai upaya pemerintah untuk menggalakkan kearifan lokal, terutama tata bahasa daerah. Itu program yang jempol. Istilah orang, tangan menyentuh langit, tapi kaki tetap menginjak bumi.

Terlepas dari jawa tidak jawanya atau tidak pahamnya generasi muda terhadap bahasa daerahnya, bukan semata kesalahan mereka, tapi kita sebagai orang tua juga memiliki peran. Penggunaan bahasa daerah sudah lambat laun ditinggalkan, dengan atas nama praktis. Berganti menggunakan bahasa Indonesia, alasannya biar anak-anak terbiasa saat mereka bersekolah. Dan ternyata ini trik yang tidak sepenuhnya benar.

Saya sering terkagum-kagum jika menemui anak kecil yang dengan santun berbicara memakai bahasa jawa halus. Dengan tata bahasa yang lumayan benar. Meskipun ada beberapa kata tertentu yang “kemanjon” untuk digunakan. Misal, kata siram yang berarti mandi, harusnya dipakai orang lain atau orang yang lebih tua, tapi dipakai oleh mereka sendiri sebagai anak. Tapi tak apalah, lambat laun bisa diperbaiki.

Pengalaman saya, di rumah kami terbiasa memakai bahasa Indonesia. saat adik saya masuk SD, hari pertama sepulang sekolah saya tanya “ Tadi dapat pelajaran apa di sekolah ?” dan saya sungguh kaget mendengar jawabannya,

“ Ndak tahu itu tadi bu guru bilang apa. Sebab bilangnya pakai bahasa saya ndak ngerti”.

Ternyata guru disekolahnya saat perkenalan menggunakan bahasa Jawa yang biasa dipakai dilingkungan kami. Sungguh ini membuat saya dan ibu syok, dan kami baru menyadari kesalahan kami tidak mengenalkan bahasa Jawa di rumah. Ya Allah. Akhirnya pelan-pelan kesalahan ini kami perbaiki, meskipun agak terlambat…..

Mari kita bangun generasi muda kita menghargai kearifan dan kekayaan budayanya, dengan nguri-uri bahasa daerah. Karena bahasa daerah adalah kekayaan budaya yang luar biasa. Kalau bukan kita yang menjaga, siapa lagi. Semoga kesalahan yang kami lakukan tidak akan terulang pada siapapun dan keluarga manapun.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Saya juga sebagai org bangka, kurang paham bahasa bangka yang detail2 gtu, Tapi trs brlajar, nyimak dr orangtua. Pelan pelan bisa .

24 Aug
Balas

trm kasih bunda cantik

24 Aug
Balas

Anak-anak sekarang mah banyak yang tidak bisa bahasa jawa krama inggil ya bun. Sukses selalu.

23 Aug
Balas

Wes nanti saya juga belajar bahasa jawa ...he he

23 Aug
Balas

kalo bunda Yelly mah bahasa Bekasi bae

24 Aug

Ulasan yang kereen bunda, anak-anak harus familiar dengan bahasa dilingkunganya berada, suksea selalu

23 Aug
Balas



search

New Post