Langkah Hampa
Senja terasa sangat hampa
Langkah lemah itu tak tahu harus kemana
Mengusik kerikil lembut yang merana kering kerontang
Menanti datangnya hujan yang tak junjung datang
Hidupnya tak menjanjikan bahagia
Mengurai lembut lembaran demi lembaran yang terisa
Senyum tipisnya mentertawakan takdir
Yang dirasa sangat tidak adil
Kehilangan ini menyakitkannya
Meregang dalam duka yang menghimpit
Merobek harapan yang terangkai indah
Dalam lukisan ikatan yang tidak berwarna
Setapak demi setapak langkah gontai
Pria itu menyusuri jalan yang tak berujung
Meratapi cintanya yang terbang ke langit
Menyisakan harum wangi melati
( By. Janur Kuning )
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen.... Bu
belajar bikin puisi
Keren puisinya Bunda Umi. Terus berkarya makin lancar semoga. Salam literasi, sukses selalu.
mood nya lagi dapat pak
Keren puisinya bunda.