GURU KIMIA BUKAN KARBITAN
GURU KIMIA BUKAN KARBITAN
Bagiku menjadi guru bukanlah menjadi cita-cita utamaku. Keinginan jadi guru itupun muncul saat akan pilih jurusan masuk perguruan tinggi lewat jalur tes. Lalu aku memilih jurusan Pendidikan Kimia. Mata Pelajaran Kimia yang memang aku sukai sejak duduk di bangku sma, meskipun dalam mata pelajaran ini aku belum pernah dapat nilai 100. Hal itu juga didorong oleh wali kelasku, agar anak-anak didiknya mengambil jurusan sesuai kemampuan masing-masing.
Meskipun ada sebagian guru melarang murid-muridnya untuk bercita-cita jadi guru. Seakan masih terngiang di telingaku ucapan Pak Suhardi, guru PMPku saat SMA “ Anak-anak kamu jangan jadi kuli kapur”. Memang kondisi saat itu guru-guruku menulis dengan kapur. Tetapi aku nekat, dengan motivasi orang tuaku, ‘roda akan selalu berputar, kadang di atas dan kadang di bawah”, Nasib guru akan berubah kataku dalam hati menafsirkan ucapan ayahku.
Tibalah saat pengumuman hasil UMPTN, aku diterima di jurusan PMIPA, Kimia. Dengan tekad bulat kujalani masa kuliahku dengan hasil yang tak begitu mengecewakan. Lima tahun setelah lulus, akhirnya ku sandang jadi guru kimia di sebuah sma di kotaku dengan status guru bantu.
Menjadi guru kimia tidaklah semudah yang dibayangkan ketika masa-masa kuliah dulu. Banyak hal baru, tugas administrasi, kepangkatan, senioritas, linieritas, hingga sertifikasi. Jumlah jam mengajar yang sedikit dan mengajar kelas junior adalah hal yang aku maklumi ketika awal mengajar. Seiring berjalannya waktu, sertifikasi guru bagi guru senior membuat situasiku tidaklah mudah. Jumlah jam mengajar, seakan menjadi “rebutan”guru-guru yang sudah sertifikasi dengan guru non sertifikasi. Namun seabrek permasalahan itu tidaklah menyurutkan semangatku.
Tahun-tahun pertama aku mengajar kelas X. Setiap mengajar kelas X aku memotivasi anak-anak untuk mencintai ilmu kimia, menanamkan pada mereka bahwa ilmu kimia tidaklah menakutkan dan bahkan memotivasi mereka untuk mengikuti jejakku, menjadi guru kimia.Alhamdulillah, selama 10 tahun pengabdianku, tiga orang siswa telah mengikuti jejakku menjadi calon guru kimia, guru kimia bukan karbitan.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Memoar yang sungguh indah untuk dikenang. Lanjutkan perjuangan!
Guru kimia yang rajin, telaten dan tekun disekokahku ..itulah b.umi hanifah. Saluuuut deh aku.
h h h....guru kimia bukan karbitan. Guru akuntansi juga bukan karbitan.... he he