umi hasanah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Tujuh Golongan Istimewa

Tujuh Golongan Istimewa

Dalam tausiahnya di majlis taklim malam Kamis, ustaz Maskur menyampaikan Hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra. bahwa kelak ada tujuh golongan yang akan mendapat naungan Allah Swt. di padang mahsyar. Pertama, pemimpin yang adil. Pemimpin tidak hanya orang yang menjabat sebagai presiden, gubernur, wali kota, bupati atau kepala desa. Seorang ayah atau suami adalah pemimpin dalam keluarganya. Dalam lingkup keluarga saja, terkadang seseorang tidak mampu berbuat adil, bagaimana memimpin dalam lingkup yang lebih besar? Hal itu menunjukkan betapa beratnya sikap adil. Karenanya, Allah memberikan keistimewaan bagi pemimpin yang mampu bersikap adil kepada rakyatnya.

Kedua, pemuda yang tekun beribadah kepada Allah. Seorang pemuda pada umumnya belum memiliki iman yang stabil. Mereka masih mencari jati diri. Badannya sehat, kuat dan banyak kemauannya. Intinya, mereka masih memiliki syahwat (keinginan terhadap sesuatu) yang besar. Ingin makan enak, uang banyak, pergi ke mana saja, dan kesenangan-kesenangan lainnya. Mereka masih punya banyak kesempatan menikmati hidup. Ketika ada pemuda yang tekun beribadah, maka Allah memberikan perlindungan kelak di hari akhir. Seperti cerita Ashabul Kahfi yang mempertahankan imannya.

Kalau ada orang tua rajin beribadah, sangatlah wajar. Mereka merasa hidupnya tidak akan lama. Sehingga mereka berusaha mendekatkan diri pada Sang Pencipta. Mau makan banyak, takut gula darahnya naik. Ingin makan sate, giginya sudah ompong. Kegerimisan, badannya demam, pilek, dan masuk angin. Maklum jika orang yang sudah lanjut mengurangi makan, rekreasi, atau aktivitas fisik lainnya. Dengan begitu, mereka memanfaatkan waktu di rumah untuk beribadah.

Ketiga, seseorang yang hatinya tertaut pada masjid. Keempat, dua orang yang saling mencintai (seduluran) di jalan Allah, dia berkumpul dan berpisah karena Allah. Ibaratkan apa yang menjadi miliknya, jika saudaranya meminta, ia akan memberikan dengan sukarela. Kelima, seorang laki-laki yang menolak diajak berzina oleh wanita yang memiliki kecantikan dan kedudukan. Seperti yang digambarkan pada kisah Nabi Yusuf dan Zulaiha dalam Al-Qur'an.

Keenam, orang yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi (sedekah sirri). Sehingga diibaratkan tangan kanan memberi, tangan kirinya tidak mengetahui. Sedekah yang dilakukan seseorang tanpa diketahui oleh penerimanya, tidak ada ijab-kabul alias serah-terima langsung. Sedekah sirri akan memadamkan murka Allah Swt. Sedekah seperti ini bertujuan untuk menjaga sterilitas dan ketulusan dari sikap negatif, seperti riya' (pamer). Kita bisa membiasakannya dari hal-hal kecil.

Ketujuh, seseorang yang menangis ketika mengingat Allah (berzikir) di tempat yang sepi karena takut pada Allah. Bukan karena menangisi keadaannya. Ia menangis karena telah berbuat dosa, menangis karena belum bisa beramal saleh, belum bisa menjalankan perintah-nya dengan benar. Intinya, ia menangis karena benar-banar takut mendapat murka Allah. Maka Allah akan memberi perlindungan di hari akhir. Masuk kelompok manakah, kita?#

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post